"Mungkin terkadang kita menemukan sesuatu yang lain pada mereka. Namun, pada sesi berikutnya mereka semua mencobanya!"
"Saya tidak ingin memikirkan tentang kejuaraan. Saya akan menyerang seperti biasa, berusaha sekuat tenaga, mencoba membuka celah," ujar pembalap 26 tahun itu.
Bagnaia kini terbiasa berjuang di posisi teratas. "Berjuang untuk kejuaraan selama tiga tahun berturut-turut berarti kami melakukan pekerjaan dengan sangat baik.
"Saya kira itu tidak akan gagal, kalau saja kita kalah," ucap Bagnaia.
"Akan luar biasa bisa menang karena saya tidak ingat banyak nama yang berhasil meraih gelar dua tahun berturut-turut. Ini akan luar biasa bagi saya."
"Dari segi tekanan, tahun lalu lebih tinggi setelah 15 tahun tanpa gelar untuk Ducati."
"Saat itu kondisinya lebih intens dan saya merasakan beban di pundak saya."
"Tahun ini berbeda. Saya merasakan banyak tekanan, sama saja, tetapi dengan cara yang lebih memotivasi."
"Menjadi rujukan adalah suatu hal yang patut kami banggakan."
Gelar perdana Bagnaia tahun lalu, diraih setelah mengejar pembalap Yamaha, Fabio Quartararo, dari ketertinggalan 92 poin yang menjadi sebuah rekor.
"Tahun lalu hanya untuk mendorong tanpa ada ruginya," katanya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar