BOLASPORT.COM - Timnas Indonesia bersiap menjalani debut pada Piala Dunia U-17 2023 dengan harapan menggoreskan kesan positif dalam partisipasi perdananya.
Piala Dunia U-17 2023 dimulai pada hari ini, Jumat (10/11/2023).
Pentas akbar remaja berbakat sedunia akan menggelar kick-off mulai pukul 16.00 WIB di dua kota.
Dua pertandingan pertama yang digelar adalah timnas Panama vs Maroko di Surabaya dan Mali vs Uzbekistan di Surakarta.
Adapun timnas U-17 Indonesia memukul gong dalam duel kontra Ekuador di Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Skuad asuhan Bima Sakti membuka perjalanan di Grup A pada pukul 19.00 WIB.
Menjelang penampilan perdana, Bima Sakti tak mau membebani pemain dengan target muluk-muluk.
Ia yakin anak asuhnya bakal memberikan yang terbaik saat tampil di lapangan tanpa embel-embel kewajiban mencapai titik tertentu.
Hal itu mengingat status Indonesia sebagai debutan di tengah para peserta yang jauh lebih berpengalaman pada turnamen global kelompok umur ini.
"Mereka sudah tahu tugas dan tanggung jawab. Yang pasti, mereka juga sadar ini kesempatan langka," ucap Bima.
Tanpa dibebani target, ia menekannya pemainnya harus "selalu fokus dalam setiap pertandingan dan siap memberikan yang terbaik."
Sebagai pijakan awal, timnas Indonesia bisa berkaca pada kiprah para tuan rumah terdahulu di Piala Dunia U-17.
Rekor pencapaian terbaik yang diraih penyelenggara turnamen ini dipegang timnas Meksiko dan Brasil.
Meksiko U-17 berhasil menjadi tuan rumah pertama yang juara di kandang sendiri pada 2011.
Brasil menyusul jadi kampiun di depan publik mereka pada 2019 atau edisi terakhir sebelum tahun ini.
Brazil are FIFA U-17 World Cup champions! pic.twitter.com/BiHXDuKgDm
— SCOUTED (@scoutedftbl) November 18, 2019
Kendati disokong penuh suporter di kandang sendiri, nyatanya lebih banyak tim yang kepayahan saat melakoni turnamen sebagai tuan rumah.
Total dari 18 edisi sebelumnya, ada 9 negara penyelenggara yang gagal sekadar lolos dari ronde 1 atau fase grup.
Rasionya mencapai 50 persen alias separuh di antaranya.
Host yang kandas pada tahap-tahap awal turnamen ialah Kanada, Italia, Selandia Baru, Trinidad-Tobago, Finlandia, Peru, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan India.
Ya, tiga yang disebut terakhir berasal dari Benua Asia, seperti halnya Indonesia.
Publik Tanah Air pasti berharap Arkhan Kaka dkk bisa terhindar dari efek domino yang jelek.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 - Peluang Indonesia Putuskan Kutukan Rekor Buruk Tuan Rumah Asia
Jika Brasil dan Meksiko merupakan tuan rumah terbaik, maka Kanada, Trinidad-Tobago, dan India berada di sisi sebaliknya.
Ketiganya finis dengan catatan terburuk di kalangan negara penyelenggara.
Kanada menuntaskan Piala Dunia U-17 1987 (edisi kedua) sebagai juru kunci grup.
Mereka kalah tiga kali beruntun dengan memasukkan 1 gol dan kebobolan 8 kali (selisih minus 7 gol).
Trinidad-Tobago sama mengenaskannya pada 2001.
Negara asal Kepulauan Karibia itu menjadi bulan-bulanan Brasil, Australia, serta Kroasia di grup sehingga finis tanpa poin dan selisih gol minus 7.
Nasib buruk terakhir dialami Negeri Vrindavan, sebutan netizen Indonesia untuk India.
Menjadi tuan rumah edisi 2017, India mencatatkan rekor lebih buruk dari Kanada dan Trinidad-Tobago.
The Blue Colts terpuruk di dasar klasemen dengan selisih gol minus 8.
Angka tersebut berasal dari kekalahan beruntun saat melawan Amerika Serikat (0-3), Kolombia (1-2), dan Ghana (0-4).
Hingga sekarang, itulah satu-satunya partisipasi timnas India di Piala Dunia U-17.
Adapun untuk parameter yang positif, kita bisa mencontoh timnas Jepang dalam kiprahnya sebagai host sekaligus peserta debutan pada 1993.
Generasi Hidetoshi Nakata dkk langsung menembus perempat final pada partisipasi perdananya.
Di fase grup, Jepang bahkan menyingkirkan timnas junior Italia yang diperkuat Francesco Totti sampai Gianluigi Buffon.
Langkah Samurai Muda terhenti di tangan Nigeria, sang juara turnamen 30 tahun silam.
Performa Tuan Rumah di Piala Dunia U-17
- 1985: China (perempat final)
- 1987: Kanada (ronde 1)
- 1989: Skotlandia (runer-up)
- 1991: Italia (ronde 1)
- 1993: Jepang (perempat final)
- 1995: Ekuador (perempat final)
- 1997: Mesir (perempat final)
- 1999: Selandia Baru (ronde 1)
- 2001: Trinidad-Tobago (ronde 1)
- 2003: Finlandia (ronde 1)
- 2005: Peru (ronde 1)
- 2007: Korea Selatan (ronde 1)
- 2009: Nigeria (runner-up)
- 2011: Meksiko (juara)
- 2013: Uni Emirat Arab (ronde 1)
- 2015: Cile (16 besar)
- 2017: India (ronde 1)
- 2019: Brasil (juara)
- 2023: Indonesia (???)
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | FIFA.com |
Komentar