BOLASPORT.COM - Piala Dunia U-17 2023 yang berlangsung pada 10 November sampai 2 Desember mendatang sedang bergulir di Indonesia.
Hampir satu pekan lamanya turnamen itu digelar, sudah banyak kritikan tajam dari masyarakat Indonesia di media sosial.
Kritikan pertama yakni buruknya rumput Jakarta International Stadium (JIS) saat menggelar pertandingan Grup C dan Grup E di Piala Dunia U-17 2023.
Masyarakat Indonesia menilai rumput stadion yang terletak di Sunter, Jakarta Utara, itu saat ini tidak lebih bagus dari sebelumnya.
Kritikan kedua terjadi untuk Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Stadion Si Jalak Harupat rusak akibat hujan deras yang mengguyur pertandingan saat menggelar laga D dan F.
Bahkan, saat pertandingan Jepang Vs Polandia, laga itu sempat berhenti 15 menit karena hujan deras dan petir.
Baca Juga: Argentina Vs Uruguay - Siap-siap Lionel Messi Vs Luis Suarez!
Meskipun akhirnya, pertandingan tetap berjalan hingga selesai.
Apa yang terjadi dalam Piala Dunia U-17 2023 mengundang FIFA untuk memberikan komentarnya.
Dalam rilis yang diterima BolaSport.com, Selasa (14/11/2023), FIFA menilai empat venue di Piala Dunia U-17 2023 telah naik level ke taraf yang diharapkan.
Seperti diketahui, selain JIS dan Stadion Si Jalak Harupat, ada Stadion Manahan (Solo) dan Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) yang juga dipakai untuk menggelar pertandingan di Piala Dunia U-17 2023.
Stadion Manahan menggelar pertandingan Grup B dan Stadion Gelora Bung Tomo sebagai venue laga-laga Grup A.
FIFA menuliskan bahwa semua lapangan tempat berlatih 24 tim juga dalam kualitas baik.
Pencapaian ini tak lepas dari arahan dan dukungan tim manajemen lapangan FIFA yang selalu memastikan kondisi terbaik lapangan disetiap penyelenggaraan pertandingan.
"Venue-venue pertandingan ini akan menjadi tempat bagi 52 laga yang akan berlangsung hanya dalam kurun waktu tiga minggu ke depan."
"Sebuah tantangan yang besar bagi setiap penyelenggara kejuaraan sepak bola bertaraf dunia."
"Stadion yang bakalan paling banyak menyelenggarakan pertandingan hingga 16 kali adalah Jakarta International Stadium (JIS)," tulis FIFA.
Semua tim yang bertanding baik di Jakarta, Kabupaten Bandung, Solo dan Surabaya memuji kualitas stadion.
Mereka menyatakan kepuasannya atas kualitas lapangan, baik di stadion pertandingan maupun di tempat Latihan.
FIFA juga telah mengungkapkan kepuasannya atas pencapaian ini serta mengapresiasi segala usaha PSSI dan pemerintah Indonesia yang telah memenuhi segala tugas dan standard renovasi semua stadion, termasuk untuk JIS.
Sejak JIS terpilih sebagai salah satu stadion Piala Dunia U-17 Indonesia 2023, PSSI dan kementerian PUPR langsung tancap gas bekerja keras untuk meningkatkan kualitas stadion.
Baca Juga: Cedera di Real Madrid, Carlo Ancelotti Keberatan jika Jude Bellingham Membela Timnas Inggris
Standar yang mesti tercapai adalah setidaknya memenuhi standard minimum FIFA sebagai lokasi penyelenggaraan pertandingan sekelas turnamen resmi FIFA.
Jenis rumput yang digunakan di lapangan adalah Zoysia, rumput yang biasa tumbuh di negara tropis.
Menurut Alan Ferguson, manajemen lapangan senior FIFA, meskipun ada faktor tantangan kelembaban dan curah hujan, kualitas rumput Zoysia yang dipakai di sepanjang turnamen ini terbilang baik.
“Faktor kelembaban dan curah hujan (tinggi) di musim hujan khususnya, akan selalu menjadi tantangan yang spesifik."
"Namun semua ini telah tertangani dengan sangat baik dengan level terinterupsi yang minimum."
"Pemeliharaan rumput lapangan di semua stadion, pemotongan rumput dengan ketinggian yang tepat serta penggunaan mesin pengelolaan rumput, yang merupakan hal baru bagi Indonesia, tak hanya membuat turnamen ini lebih baik tapi juga menghasilkan warisan terbaik melalui wadah stadion-stadion berkelas dunia," kata Alan Ferguson.
Rumput Zoysia yang digunakan di JIS merupakan hasil panenan dari rumput di lapangan kampus Universitas Pelita Harapan.
Baca Juga: Kata Ayah Arkhan Kaka usai Lihat Sang Anak Tak Berhenti Cetak Gol di Piala Dunia U-17 2023
Pemanenan rumput menggunakan mesin khusus yang dapat menggulung rumput seperti karpet dengan ketebalan lebih dari 4 cm.
Proses penggantian rumput lapangan sangat dimonitor dengan ketat oleh tim manajemen lapangan FIFA.
Diantaranya dengan pengecekan kualitas rumput dan lapangan setiap harinya.
Dengan berlangsungnya turnamen Piala Dunia U-17 2023, para penjaga rumput lapangan di setiap stadion dan juga manajer lapangan akan mendapat banyak keuntungan melalui knowledge-sharing atau proses berbagi pengetahuan.
Hal ini tercapai melalui kerja sama yang baik dengan tim manajemen lapangan FIFA.
Dengan kolaborasi ini, maka selanjutnya mereka akan memiliki nilai tambah dalam hal keahlian merawat permukaan lapangan untuk kompetisi tingkat dunia selanjutnya.
Hal yang sangat penting dan berarti bagi masa depan sepak bola Indonesia.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar