"Di gim kedua, kami terlalu sering mengangkat bola. Selain itu pertahanan kami juga tidak bagus. Angkanya pun terlalu jauh," ucapnya merujuk pada ketertinggalan mereka di kedudukan 7-17.
Yeremia pun tak kalah kecewa setelah gagal melangkah lebih jauh di Kumamoto Masters 2023.
Kesalahan sendiri menjadi hal yang paling dia sesali karena sebenarnya momentum untuk menang itu sudah terlihat.
"Dari start awal kami ketinggalan terus. Sebenarnya kami juga terus berusaha mengejar, tetapi perbedaan poinnya terlalu jauh. Kami juga lebih sering mati sendiri," ucap Yere.
Meski menelan kekalahan, satu hal positif yang dipetik pasangan Juara Asia 2022 itu adalah kekompakan yang mulai kembali.
"Meski hasilnya kurang bagus, tetap ada sisi positifnya. Kami bisa bersama-sama dalam persiapan dua minggu belakangan ini," kata Pramudya.
"Kami bisa bermain all out di lapangan. Meski kalah, yang penting itu prosesnya," tambah dia.
Selanjutnya, Pram/Yere akan mempersiapkan diri untuk menuju turnamen berikutnya pada China Masters 2023 Super 750.
Pada turnamen yang akan bergulir di Shenzen, China, pada 21-26 November 2023, mereka sudah dinanti laga menantang dengan menghadapi Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang).
Dengan mantan pasangan nomor satu dunia itu, Pram/Yere belum pernah menang lagi sejak kejutan yang mereka buat di Kejuaraan Asia 2022.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar