BOLASPORT.COM - ONE Championship akan kembali mempertontonkan aksi striking terbaik dunia di panggung seni bela diri global lewat ONE Fight Night 17 pada Sabtu (9/12/2023).
Setelah sukses dengan rangkaian ajang baku hantam bertingkat tinggi lewat ONE Friday Fights, organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini kembali menegaskan legitimasinya sebagai rumah dari para petarung bertipe striker terbaik di muka bumi lewat gelaran ONE Fight Night 17 di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.
Dari delapan laga yang telah dikonfirmasi, ONE Fight Night 17 seluruhnya berisi pertarungan Muay Thai.
Pada laga utama, petarung raksasa Ukraina, Roman Kryklia, akan unjuk kebolehan melawan Alex Roberts dalam laga perebutan sabuk juara kelas berat Muay Thai ONE Championship.
Kryklia merupakan juara dunia kelas berat ringan kickboxing ONE Championship sekaligus pemenang dari turnamen Grand Prix Kelas Berat Kickboxing.
Yang mengesankan, Kryklia juga belum terkalahkan dalam lima aksinya di ONE Championship.
Dengan tingkat penyelesaian 80 persen, dia pun berpotensi menambah gelarnya dalam disiplin Muay Thai.
"Roman Kryklia merupakan kickboxer kelas berat terbaik di dunia saat ini dan dia akan mencoba Muay Thai yang punya aturan berbeda," ujar CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong.
Seperti diketahui, laga Muay Thai di ONE Championship dilaksanakan dengan sarung tangan MMA seberat 4 ons.
Artinya, setiap pukulan akan terasa lebih eksplosif.
Baca Juga: ONE Championship Jadi Rumah Terbaik bagi Para Jagoan Bertipe Striking
Berbeda dari kickboxing, laga Muay Thai juga memperbolehkan atlet untuk menyerang dengan sikut mereka.
Memiliki reputasi tinggi sebagai seorang raksasa dengan pukulan tajam, Kryklia juga bisa bergerak cepat dan lincah seperti halnya petarung dengan berat ringan.
Gerakan kaki ala petinju juga membuat lawan sulit mendaratkan serangan.
Di sisi lain, Alex Roberts bukanlah lawan sembarangan.
Dia direkrut oleh ONE Championship dengan gelar juara dunia WBC Muay Thai.
Petarung Australia ini ditakuti berkat pukulan keras yang bisa membuat lawan tertidur lewat sekali hantaman.
Selain laga puncak tersebut, ONE Fight Night 17 juga berisi aksi petarung explosif dengan jam terbang tinggi dalam Muay Thai.
Jo Nattawut akan berusaha mempertahankan posisi di peringkat keempat kelas bulu saat melawan Luke Lessei.
Nattawut memang baru mengalami kekalahan dari juara dunia kelas bulu Muay Thai ONE Championship, Tawanchai PK Saenchai, di laga kickboxing.
Namun, dia berhasil meyakinkan para fans lewat aksinya saat memaksa Tawanchai bertarung hingga detik terakhir selama tiga ronde.
Selain itu, Felipe Lobo akan kembali melawan Saemapetch Fairtex dalam laga Muay Thai di kelas bantam.
Mereka merupakan petarung lima besar di divisinya dan sebuah kemenangan bisa memuluskan jalan menuju sang juara, Jonathan Haggerty.
Tak kalah menarik, bintang Muay Thai sensasional asal Malaysia, Johan Ghazali, akan melakoni laga pertamanya dalam waktu prime time Amerika Serikat.
Dia akan berhadapan dengan mantan penantang sabuk juara kelas terbang, Edgar Tabares.
Laga ini pun begitu dinanti mengingat Tabares merupakan sosok yang pernah menantang Rodtang Jitmuangnon di Amerika Serikat.
Namun, dia harus mengakui kehebatan The Ironman usai dilumat di ronde kedua.
Melihat ajang yang menampilkan para striker Muay Thai dan kickboxing terbaik di dunia, dapat dipastikan kalau mayoritas laga tak akan usai di tangan tiga juri.
Ditambahkan oleh sang CEO, publik di dunia akan kembali dihibur dengan aksi striking terbaik yang tak ada di promotor tarung mana pun.
"Dunia akan melihat aksi dari para striker terbaik di dunia," ujar Sityodtong.
"Akan ada banyak monster pencetak KO, seni bela diri elite, dan KO terbaik yang membuat penonton ketagihan,” tegasnya.
“Produk kami ini tidak ada di Amerika dan berbeda 180 derajat dengan UFC."
"Kami pun sangat senang karena dapat melanjutkan ekspansi ke Amerika Serikat tahun depan."
"Para fans di sana juga akan sangat dimanjakan,” pungkasnya.
ONE Fight Night 17 juga akan menampilkan para praktisi Muay Thai terbaik lainnya seperti Walter Goncalves, Jacob Smith, dan Nguyen Tran Duy Nhat.
| Editor | : | Dwi Widijatmiko |
| Sumber | : | ONE Championship |
Komentar