BOLASPORT.COM - Sektor ganda putra Indonesia mendapat sorotan selepas tampil pada Kumamoto Masters 2023 yang berlangsung di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, 14-19 November kemarin.
Tiga pasang ganda putra Indonesia langsung gugur pada babak pertama.
Mereka adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan Rahmat Hidayat/Kevin Sanjaya Sukamuljo adalah ganda putra Merah Putih yang melangkah lebih jauh.
Namun, pencapaian mereka juga hanya sampai babak kedua pada turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut.
"Secara keseluruhan prestasi sektor ganda putra pada Kumamoto Masters Japan 2023 tidak sesuai harapan," kata asisten pelatih ganda putra nasional Indonesia, Thomas Indratjaja, yang mendampingi selama di Kumamoto dalam siaran resmi PBSI.
"Sebelum berangkat kami berharap bisa ada wakil yang bertahan hingga babak-babak akhir dan juara," aku Thomas.
"Hasilnya wakil-wakil Indonesia sudah tersisih lebih awal. Memang harus dievaluasi penampilan para pemain yang tidak seperti harapan."
"Untuk pasangan baru Kevin/Rahmat, harus bisa lebih memahami satu sama lain karena mereka baru tampil di dua turnamen, terutama Rahmat harus ditambah powernya," aku Thomas.
Baca Juga: Daftar Unggulan China Masters 2023 - 2 Jagoan Tunggal Putra Indonesia di Kandang Naga
"Dia juga perlu beradaptasi dengan Kevin. Pengalaman dan kualitas pukulannya pun harus ditingkatkan. Juga kecepatannya ditambah."
Menurut Thomas, untuk Fikri/Bagas yang menorehkan hasil positif pada Denmark Open dan French Open 2023 dengan melaju ke final harus lebih meningkatkan rasa percaya diri.
"Mereka harus lebih konsisten dan lebih fokus. Leo/Daniel saya lihat penampilannya kurang lepas saja. Ada beban dan kadang kurang stabil. Permainannya naik-turun," ujar Thomas.
"Untuk Pram/Yere secara kekompakkan sudah bagus. Komunikasi di lapangan juga bagus. Cuma rata-rata masih harus ditingkatkan rasa percaya dirinya dan akurasi pukulannya."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar