Bagi Martin, kesalahan ini tidak bisa diterima karena terjadi di momen yang bisa menentukan sosok juara dunia.
"Semuanya baik-baik saja dengan motor. Namun, jika bannya tidak berfungsi, motor terbaik pun tidak ada gunanya," kata Martin dilansir Speedweek.
"Feeling saya sama dengan hari Jumat yang licin saat aspalnya masih kotor, tetapi hari ini (Minggu) lintasannya bersih."
Baca Juga: MotoGP Valencia 2023 - Marc Marquez Mengaku Comeback pada 2020 adalah Kesalahan Terbesar
"Sulit untuk menerima hasil ini karena kemarin saya mampu melaju dengan kecepatan 1:53, dan pada Minggu saya malah lebih lambat 1,2 detik dari kecepatan pemimpin lomba."
"Padahal saya pikir saya biasanya lebih cepat dari itu."
"Ini sulit dipahami dan sekarang kami harus menganalisanya dengan hati-hati serta mengajukan beberapa pertanyaan kepada pemasok ban (Michelin)," ujarnya.
Martin tak menyangkal bahwa sepanjang balapan utama, ia frustrasi setelah menyadari posisinya terus melorot dengan mudah disalip pembalap lain.
Saking pasrahnya, Martin sampai tertawa saat melihat pembalap lain mendahuluinya karena yakin bahwa kemenangan bisa diraih andai kondisinya normal.
"Balapannya adalah rollercoaster emosional yang berlangsung selama 40 menit. Saya tentu saja frustrasi karena saya sudah yakin bahwa saya pantas mendapatkan gelar juara dunia ini."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar