BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, meremehkan perang mental yang dilancarkan Jorge Martin (Prima Pramac) saat sesi latihan dari seri balap ke-20 MotoGP Valencia 2023.
Jorge Martin membayangi Francesco Bagnaia dalam 10 menit terakhir sesi latihan MotoGP Valencia yang dihelat di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Jumat (24/11/2023).
Padahal Bagnaia sudah mencoba untuk kabur dengan kembali ke garasi lagi hingga melebar ke jalan kecil di tepi lintasan.
Namun, Martin tetap ngotot untuk mengikutinya.
Walau tidak dilarang dalam peraturan, taktik membuntuti lawan meski sudah diusir memang menimbulkan pro dan kontra.
Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi, sampai memberi pesan untuk tidak main-main dengan berdiri di depan Martin saat akan menjalani run terakhir.
Namun, Martin, yang sebenarnya dikontrak langsung oleh Ducati meski memperkuat tim satelit, tidak peduli.
Bagnaia pada akhirnya gagal mencapai waktu lap yang kompetitif untuk menembus peringkat 10 besar sehingga gagal lolos otomatis ke kualifikasi 2.
Putaran terakhir Bagnaia otomatis dianulir gegara melewati bendera kuning di sektor dua yang disebabkan kecelakaan tunggal Pol Espargaro (GASGAS Tech3).
Adapun Martin, yang sebenarnya sudah aman dengan waktu yang dicetaknya sebelum mengekor, naik lebih jauh ke urutan kedua berkat tow di belakang Bagnaia.
Martin pun dianggap memenangi permainan mental karena aksinya membuat Bagnaia tidak fokus untuk membuat putaran yang cepat.
Lebih-lebih, tim Ducati terlihat tidak senang. Meski begitu, Bagnaia menganggap enteng psy war yang dilancarkan Martin kepadanya.
"Saya pikir dia seharusnya lebih fokus dengan tugasnya sekarang," kata Bagnaia seperti dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
"Itu karena dia bukan yang tercepat dan melakukannya tadi (membuntuti) tentunya bukan saat yang tepat. Tapi itu menyenangkan, sejujurnya."
Martin masih belum tentu menjadi juara dunia kendati menyapu bersih seri terakhir MotoGP 2023 ini dengan kemenangan saat sprint dan balapan utama.
Ketertinggalan 21 poin di klasemen sementara membuat Martin juga harus berharap Bagnaia mendapatkan hasil yang buruk.
Bagnaia sendiri hanya perlu finis lima besar di kedua sesi lomba atau meraih podium saat balapan utama untuk mempertahankan gelar juara dunia.
Tentunya, harus merangkak dari kualifikasi 1 akan memberikan kesulitan ekstra bagi sang juara bertahan untuk menyelesaikan misinya.
Meski demikian, Bagnaia tetap percaya diri. Dia yakin bisa menemukan solusi dari masalah yang membuatnya belum dapat tampil mulus di hari pertama seri.
Sementara itu, Martin mengatakan bahwa dia melakukannya untuk menunjukkan kepada Bagnaia bahwa dia masih ada dalam persaingan.
Selisih poin yang jauh membuat juara dunia satu kali itu dianggap menghadapi tantangan yang terlalu sulit untuk membalikkan keadaan.
"Saya ingin membuntuti Pecco, agar jika dia lolos ke Q2 maka saya juga lolos bersamanya, atau sebaliknya yaitu kami berdua memulai dari Q1," ucapnya kepada Sky Sport Italia.
"Saat itu saya tidak tahu apakah saya sudah lolos. Pada akhirnya melakukan time attack lebih awal itu membuahkan hasil."
"Apakah ini direncanakan? Kami semua memikirkan sesuatu untuk memberi tekanan, kata-kata di konferensi pers tidak cukup. Saya ingin membuat diri saya didengar."
Baca Juga: Honda Bersih-Bersih Sisa 'Rezim' Marc Marquez, Dengarkan Valentino Rossi untuk Bangkit di MotoGP?
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net, Sport.sky.it |
Komentar