BOLASPORT.COM - Walau telah lama berlalu, petarung Filipina, Jhanlo Mark Sangiao, memberikan klarifikasi terkait debutnya kontra jagoan Indonesia, Paul Lumihi, yang sarat kontroversi.
Pada awal November lalu, anak dari pelatih kenamaan Filipina, Mark Sangiao, mengalami perundungan di media sosial terkait video debutnya melawan Lumihi pada akhir 2021.
Walau telah dua tahun berlalu, tak sedikit yang menyebut aksi Sangiao di ONE Championship: Winter Warriors 2 itu tidak sportif.
Permasalahan terjadi ketika sang jagoan Filipina ingin melakukan tos lima jari dengan Lumihi saat laga baru dimulai.
Banyak warganet yang menyebut kalau Sangiao melakukan niat palsu untuk melancarkan serangan kepada Lumihi.
Namun, sang atlet pentolan Team Lakay itu balik memberikan klarifikasi.
"Hari ini kita akan menonton debut saya di ONE Championship."
"Ini adalah bagian di mana banyak orang menyebutkan saya tidak sportif."
"Pada sudut ini saya tampak seperti pihak yang tak mau bersentuhan dengan sarung tinju," buka Sangiao.
"Saya mengangkat tangan untuk melakukan tos dengannya, tetapi tiba-tiba dia malah menyerang."
Baca Juga: Usianya Masih 17 Tahun, ONE Championship Sudah Punya Calon Penerus Rodtang
"Jadi saya merespons dengan hook kiri serta kanan dan banyak orang yang menyebut saya curang," lanjutnya.
Dalam video dari sisi lain, Paul Lumihi memang tampak berada di pihak yang melancarkan agresi lebih dulu.
Dia tidak menghiraukan intensi Sangiao yang ingin melakukan tos dan malah melancarkan serangan dengan melompat kecil sambil mengangkat lutut kirinya.
"Ada yang bilang saya mengangkat tangan untuk menyerangnya tetapi kenyataannya bukan itu yang terjadi."
"Nyatanya saya memenangi laga tersebut dan hal itu yang penting," jelas Jhanlo Mark Sangiao.
"Di kolom komentar banyak yang merundung saya sebagai petarung yang tidak sportif, itulah mengapa saya memberikan video klarifikasi ini," pungkasnya.
Oleh sebab itu, Sangiao berusaha membersihkan namanya dari sejumlah perundungan yang ditujukan kepada dia lewat video klarifikasi.
Seperti diketahui, sang petarung Filipina memang mendominasi jalannya laga dengan aksi striking dan ditutup dengan kuncian leher di ronde pertama.
Setelah menaklukkan Lumihi, Sangiao kembali melanjutkan tren kemenangan menjadi tiga kali beruntun dengan mengalahkan Anacleto Lauron dan Matias Farinelli di dua laga terpisah.
Malang, dia harus menelan kekalahan pertamanya dari atlet Mongolia, Enkh-Orgil Baatarkhuu, usai dikunci pada ronde kedua.
Padahal, awalnya dia lebih dulu mendominasi permainan lewat aksi striking dan pertahanan yang baik.
Namun, konsistensi Baatarkhuu berbuah manis ketika dia sukses mengunci lengan kanan Sangiao di atas kanvas lewat kuncian kimura yang memaksanya menyerah.
Belum diketahui kapan Jhanlo Mark Sangiao akan bertarung lagi.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ONE Championship |
Komentar