Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

'Chemistry' Pembalap dan Kepala Kru Penting, Honda Tak Wariskan Mekanik Marc Marquez ke Luca Marini

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Selasa, 28 November 2023 | 17:14 WIB
Luca Marini (Repsol Honda) menjadi pembalap pertama yang masuk ke lintasan untuk menjalani tes Valencia untuk pramusim MotoGP 2024, di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Selasa (28/11/2023)
MOTOGP
Luca Marini (Repsol Honda) menjadi pembalap pertama yang masuk ke lintasan untuk menjalani tes Valencia untuk pramusim MotoGP 2024, di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Selasa (28/11/2023)

BOLASPORT.COM - Perubahan susunan mekanik terjadi di tim Repsol Honda jelang menatap MotoGP 2024 dengan wajah baru.

Kepindahan pembalap nomor wahid, Marc Marquez, setelah 11 musim dan kejayaan yang diraih bersama membuat Repsol Honda memulai lembaran baru.

Kini, panji-panji tim pabrikan tersukses di MotoGP tersebut berada di pundak Joan Mir dan Luca Marini yang tergolong "hijau".

Meski punya pengalaman besar dengan torehan gelar juara dunia MotoGP bersama Suzuki, Joan Mir baru bergabung dengan Honda pada musim lalu.

Adapun Marini malah tidak pernah punya pengalaman memperkuat tim pabrikan sebelum berani menawarkan diri untuk mengisi kursi yang dilepas sosok juara dunia delapan kali.

"Luca adalah pembalap pertama yang menghubungi kami ketika kepergian Marc diumumkan," ungkap manajer tim Honda, Alberto Puig, kepada MotoGP.com.

"Melihat situasi dan perkembangannya, yang bagus dari tahun ke tahun, kami memutuskan untuk merekrutnya."

"Kami percaya bahwa dengan pengalamannya bersama motor lain, dia akan membantu kami," imbuh mantan pembalap GP500 itu.

Marini akan berkolaborasi bersama tim mekanik yang sebelumnya bekerja bagi Mir dengan Giacomo Guidotti sebagai kepala kru.

Baca Juga: Tes MotoGP Valencia - Mental Bagnaia Tak Runtuh Walau Marquez Jadi Musuh Terkuatnya pada MotoGP 2024

Sementara Mir akan mewarisi kru kepercayaan Marc Marquez yang dipimpin oleh Santi Hernandez, minus mekanik Javier Ortiz yang diboyong Si Semut dari Cervera ke Gresini.

Dipasangkan dengan kepala kru yang berasal dari negara yang sama akan menguntungkan Marini dan Mir dalam hal komunikasi.

Publik mungkin akan menghubung-hubungkan fakta bahwa ada sejarah ketegangan antara kakak Marini, Valentino Rossi, dengan Marquez dan Hernandez sebagai penyebabnya.

Namun, faktanya menentukan kepala kru bagi pembalap memang bukan hal yang sederhana.

Menemukan chemistry yang ideal menjadi kunci. Saking krusialnya rasa saling percaya antara pembalap dan kepala kru, hubungan keduanya diibaratkan seperti pernikahan.

Marc Marquez berbicara dengan kepala kru, Santi Hernandez. Pengalaman Hernandez di kelas para raja sebelumnya 'hanya' menjadi teknisi suspensi bagi Alex Criville dan Valentino Rossi di Repsol Honda.
MOTOGP.COM
Marc Marquez berbicara dengan kepala kru, Santi Hernandez. Pengalaman Hernandez di kelas para raja sebelumnya 'hanya' menjadi teknisi suspensi bagi Alex Criville dan Valentino Rossi di Repsol Honda.

Kepala kru ideal pun tak selamanya harus menguasai detail motor secara teknis dan kombinasi Marc Marquez-Santi Hernandez adalah contoh nyatanya.

Saat ditarik Honda ke MotoGP pada 2013 dia lebih memilih membawa Santi Hernandez meski tidak punya pengalaman sebagai kepala kru sebelumnya di kelas para raja.

Padahal Marquez berpeluang mewarisi kepala kru peninggalan pendahulunya, Casey Stoner, yaitu Cristian Gabbarini.

Familiar? Gabbarini merupakan salah satu kepala kru bertabur gelar di MotoGP dengan torehan empat gelar juara dunia bersama Stoner (2 kali) dan, kin, Francesco Bagnaia (2 kali).

Akan tetapi, rasa nyaman tetap yang utama. Intinya, cocok-cocokkan.

"Tentunya hal yang sangat penting adalah bahwa pembalap memercayai (kepala krunya)," ujar eks bos Honda, Livio Suppo, dilansir dari Ashpalt dan Rubber.

"Beberapa pembalap memerlukan kepala kru yang lebih kuat. Sebagian memerlukan seseorang yang sangat teknis dan bisa menjelaskan detail dengan sangat baik."

"Jadi sangat-sangat sulit untuk membicarakan hal ini secara umum."

"Berdasarkan pengalaman saya, terkadang lebih baik memiliki kepala kru dengan latar belakang teknis yang kurang tetapi lebih memiliki bakat pendekatan manusiawi."

"Bagi Marc, dia memercayai Santi lebih dari siapapun di dunia. Jadi dia menginginkan Santi meski tidak punya pengalaman. Dia ingin tumbuh bersama dengan Santi."

Marini sendiri dikenal sebagai pembalap yang teknis. Daya analisis dan kebiasaan bekerja secara metodis menjadi karakter yang lebih menonjol darinya.

Setelah diplot sebagai kepala kru Takaaki Nakagami di LCR, tahun lalu Giacomo Guidotti ditarik kembali ke Repsol Honda untuk mengepalai tim mekanik Joan Mir.
HONDA RACING CORPORATION
Setelah diplot sebagai kepala kru Takaaki Nakagami di LCR, tahun lalu Giacomo Guidotti ditarik kembali ke Repsol Honda untuk mengepalai tim mekanik Joan Mir.

"Dia orang yang sangat teknis, jadi dia punya banyak metode," ujar Johann Zarco, rider anyar LCR Honda yang juga datang dari skuad Ducati seperti Marini, dikutip dari The-Race.

"Saya pikir meski dia tidak lebih lama di Ducati daripada saya, dia tahu Ducati dengan lebih baik daripada saya."

Alhasil, dalam urusan performa di lintasan, kecepatan Marini tidak meledak secara awal melainkan bertahap hingga sering disamakan dengan mesin diesel.

Marini pun tidak diekspektasikan untuk membantu Honda dengan hasil nyata di lintasan dalam waktu yang singkat tetapi melalui peningkatan pada motornya.

"Luca membawa pengalaman, tetapi juga saya pikir dia adalah seorang pembalap yang halus dan biasanya pembalap seperti ini sangat sensitif," komentar Joan Mir.

"Dia bukan pembalap yang mengerem seperti binatang dan tidak peduli dengan motornya. Dia mungkin memahami beberapa hal," imbuhnya.

Baca Juga: MotoGP Sahkan Aturan Konsesi Baru: Honda-Yamaha Semringah, Ducati Disunat Habis-habisan tapi Masih Punya 1 Kartu As

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

REKOMENDASI HARI INI

Penjelasan PSSI soal Tak Ada Pemain Senior yang Main di Liga 1 untuk ASEAN Cup 2024

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136