BOLASPORT.COM - Pelatih Mali, Soumaila Coulibaly, menerima kenyataan bahwa timnya harus gagal melaju ke final Piala Dunia U-17 2023.
Seperti yang diketahui, Mali menyerah dari Prancis pada babak semifinal.
Pertandingan tersebut terlaksana di Stadion Manahan, Surakarta, pada Selasa (28/11/2023).
Pada kesempatan ini, Mali sejatinya unggul terlebih dahulu melalui gol Ibrahim Diarra pada menit ke-45+1.
Namun, malapetaka diperoleh Mali pada menit ke-55 ketika Souleymane Sanogo diganjar kartu merah karena melakukan pelanggaran keras ke pemain lawan.
Unggul jumlah pemain, Prancis lalu berhasil mencetak dua gol untuk membalikkan keadaan.
Dua gol tersebut dicatatkan atas nama Yvann Titi (56') dan Ismael Bouneb (68').
Prancis sukses mengamankan tiket final usai mengalahkan Mali dengan skor 2-1.
Setelah laga ini, Soumaila Coulibaly mengaku sejatinya Mali layak melaju ke final.
Baca Juga: Rekap Transfer Persib - Datangkan 2 Pemain Asing dan Lepas 3 Pilar
Hal tersebut tak terlepas dari penampilan apik yang sudah ditunjukkan Mali pada laga-laga sebelumnya.
Meski begitu, Soumaila Coulibaly menerima kenyataan yang terjadi.
Soumaila Coulibaly lalu memilih fokus ke laga perebutan tempat ketiga.
Mali nantinya akan melawan Argentina di Stadion Manahan, Surakarta, Jumat (1/12/2023).
"Ya tentu saja, dengna semangat yang telah kami lakukan, sebenarnya tim pantas masuk ke final."
"Tetapi Tuhan telah memutuskan bahwa kami belum lolos ke final."
"Kami akan berjuang keras untuk memenangi laga berikutnya," kata Soumaila Coulibaly.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 - Kalah dari Prancis, Pelatih Mali Sebut Timnya Kurang Beruntung
Mali memang sempat mencuri perhatian pada Piala Dunia U-17 2023.
Hal tersebut tak terlapas dari suburnya lini serang wakil Afrika ini.
Tim Elang bahkan menjadi satu-satunya kontestan yang mampu mengemas kemenangan dengan mengukir lima gol sebanyak dua kali di ajang ini.
Hasil tersebut diperoleh ketika melawan Kanada 5-1 di fase grup dan Meksiko 5-0 di babak 16 besar.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar