Tak pernah tampil penuh, tak ada kontribusi assist atau gol hingga tiga pekan terakhir.
Bahkan saat timnas U-23 Indonesia berpesta di SEA Games 2023, Witan bukan pemain yang menonjol di tim asuhan Indra Sjafri.
Ada kesan bahwa karier sang Baby Shark mengalami regresi, pengalaman di Eropa justru membuat eks wonderkid menyepelekan Liga 1.
Enam bulan berikutnya di Liga 1 2023/24, ia masih disibukkan dengan meraba-raba posisi terbaik di sistem Thomas Doll.
Sempat menjadi left wing-back, bahkan produktif dengan empat assist, tetapi lini belakang Persija terlalu banyak bongkar pasang pemain untuk ditinggali (karena cedera, sanksi, hingga seorang masuk polisi).
Setelah mengikuti pramusim pertama bersama pelatih Jerman itu, Witan seharusnya mengeluarkan performa terbaik.
Sayangnya itu tak terjadi hingga pekan ke-17, saat ia menemukan tempat terbaik di lini terdepan tim.
Thomas Doll melihat timnya tak bisa mengandalkan Riko Simanjuntak sebagai rekan duet Ryo Matsumura, dan berpaling pada Witan.
Persija memang harus memainkan duet penyerang palsu sebagai goal-getter karena Marko Simic sudah berkarat sementara pihak manajemen gagal merekrut pemain asing keenam.
Ryo-Riko sempat jadi opsi darurat, tapi tak benar-benar meyakinkan. Saat akhirnya Witan diduetkan dengan Ryo pada pekan ke-18, The Jakmania membayangkan apa jadinya jika pasangan ini bermain sejak awal musim.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar