BOLASPORT.COM – Pendaki gunung asal Serdang Bedagai, Sumatra Utara, Putri Handayani, akan segera berangkat ke Benua Antartika pada bulan Desember tahun ini untuk menjalani Road to The Explorer’s Grand Slam "Antarctic 8 Expedition".
Sesuai dengan nama ekspedisinya, Putri memang menargetkan petualangannya ini untuk meraih gelar The Explorer’s Grand Slam.
Gelar itu adalah sebuah titel prestisius yang disematkan kepada para penjelajah dan petualang yang dapat menuntaskan pendakian 7 puncak tertinggi di 7 benua ditambah penjelajahan ke Kutub Utara dan Selatan.
Jika Putri berhasil menuntaskan misinya, dia akan menjadi orang Indonesia dan wanita Asia Tenggara pertama yang mendapatkan titel tersebut.
Di Road to The Explorer’s Grand Slam "Antarctic 8 Expedition" ini, Putri menargetkan dua hal.
Yang pertama adalah mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak Gunung Vinson (4.892 mdpl) yang merupakan gunung tertinggi di benua Antartika.
Target kedua adalah penjelajahan dengan ski ke titik paling selatan bumi, Kutub Selatan, tepatnya di sepanjang garis lintang terakhir (South Pole Last Degree, 890-900S).
Sampai saat ini, Putri Handayani telah memasuki tahun ketujuh sejak awal ekspedisinya demi meraih gelar The Explorer’s Grand Slam.
Selama kurun waktu tersebut, pendaki lulusan Fakultas Teknik UI ini telah menyelesaikan pendakian ke puncak Gunung Kilimanjaro (tertinggi di benua Afrika), Carstensz Pyramid (tertinggi di benua Australia dan Oseania), Elbrus (tertinggi di Benua Eropa), Aconcagua (tertinggi di benua Amerika Selatan) serta Denali (tertinggi di Benua Amerika Utara).
Baca Juga: Menuju Ekspedisi The Explorer's Grand Slam, Putri Handayani Bersiap Taklukkan Antartika di Prancis
Dengan begitu, masih menyisakan penjelajahan Kutub Utara dan pendakian Gunung Everest yang rencananya akan dia jalani pada tahun 2024.
Sampai saat ini, sudah sekitar 1.400 orang yang berhasil mencapai puncak Gunung Vinson.
Menurut catatan para pendaki, rata-rata tim ekspedisi memerlukan waktu lima sampai sembilan hari untuk mendaki gunung ini sampai ke puncaknya tergantung kondisi cuaca.
Semua pendaki akan merasakan titik suhu terendah serta hembusan angin kencang hingga 80 km/jam.
Sementara untuk menghadapi penjelajahan Kutub Selatan menuju ke titik paling selatan bumi, Putri sudah menggelar latihan kemampuan fisik dan teknis di Chamonix, Prancis, pada 23-28 Oktober lalu.
Kemampuan beradaptasi di suhu dingin tentunya sangat vital dalam ekspedisi ini.
Pasalnya, di tengah suhu yang amat dingin, para penjelajah tetap harus membawa seluruh peralatan dan perbekalan dengan menggunakan ski dan sled salju.
Tercatat, suhu paling hangat di kutub selatan adalah -12,30 Celcius sementara suhu terdingin yang pernah terekam adalah -1170 Celcius.
"Untuk Gunung Vinson dan Kutub Selatan, saya mempersiapkan dengan matang, memilih lokasi latihan yang kurang lebih bisa mensimulasikan tantangan-tantangan yang akan saya hadapi di Antartika," ujar Putri.
"Jika dibandingkan Gunung Vinson, penjelajahan ke Kutub Selatan buat saya lebih menarik."
Baca Juga: Misi Pemberdayaan Perempuan, Putri Handayani Persiapkan Ekspedisi The Explorer's Grand Slam
"Soalnya untuk Gunung Vinson, setidaknya sudah ada 11 pendaki Indonesia yang saya kenal berhasil mencapai puncak."
"Tetapi untuk penjelajahan ke Kutub Selatan, belum pernah dilakukan orang Indonesia sebelumnya”, ujar Putri yang akan memulai Road to The Explorer’s Grand Slam "Antarctic 8 Expedition" ini dari Vinson Base Camp pada tanggal 9 Desember 2023.
Misi ini tentunya didukung oleh banyak pihak.
Dukungan tersebut datang dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto; Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI); produsen alat aktivitas luar ruang buatan dalam negeri, Eiger Adventure; serta National Geographic Indonesia.
Selain misi meraih gelar The Explorer’s Grand Slam, Putri Handayani juga membawa misi lain untuk pemberdayaan perempuan Indonesia.
Dia ingin perempuan Indonesia tidak ragu dan bertekad kuat jika memiliki mimpi dan cita-cita di berbagai bidang meskipun bidang itu didominasi oleh laki-laki.
Melalui platform "Jelajah Putri", Putri berharap unggahan-unggahan kegiatannya di media sosial dapat mendorong wanita Indonesia agar berani bekerja, bertualang, dan mengekspresikan diri tanpa terbatasi oleh bias gender.
Putri percaya bahwa seseorang tidak perlu "luar biasa" terlebih dahulu untuk bisa meraih capaian yang luar biasa.
"Tidak ada kata tidak mungkin bagi perempuan Indonesia. Jika yakin sudah mempunyai skill dan tekad yang bulat, perempuan bisa bekerja, bertualang, dan berbakti di segala bidang."
"Diperlukan semangat dan konsistensi yang tinggi dari setiap individu," tegas Putri lagi.
Tentunya, Putri tidak sendiri dalam menjalankan misinya.
Turut mendukung upaya Putri tersebut sejumlah perhimpunan beranggotakan mahasiswa hingga lulusan Universitas Indonesia lainnya seperti Ikatan Alumni UI (ILUNI UI), Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (ILUNI FTUI), Kamuka Parwata Fakultas Teknik UI (KAPA FTUI), dan Yayasan KAPA FTUI.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Jelajah Putri |
Komentar