BOLASPORT.COM - Mantan anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani, buka suara terkait anggaran untuk melakukan naturalisasi pemain Timnas Indonesia.
Hasani sendiri merupakan sosok yang mengurusi pemain naturalisasi sesuai permintaan pelatih Shin Tae-yong.
Tiga pemain yakni Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama jadi nama yang dia bantu untuk melewati proses tersebut.
Selain itu, Hasani juga sempat membantu Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Justin Hubner saat masih menjabat di PSSI meski tidak sampai tuntas.
Di balik proses ini, banyak pihak yang mempertanyakan masalah naturalisasi termasuk soal anggaran yang digunakan.
Hasani menjelaskan bahwa saat dia bertugas, soal dana ini memang cukup masif dibahas..
Salah satunya karena naturalisasi dianggap proses pemborosan anggaran.
Ada sentimen yang bahkan menilai bahwa hal ini hanya proyek federasi untuk menyerap anggaran.
"Kebetulan saya yang mengurus naturalisasi ini, jadi saya tahu persis anggaran yang dikeluarkan."
"Apakah ini dampak publik memikirkan kalau masalah naturalisasi yang selama ini dikenal selalu menjadi proyek di federasi?," kata Hasani Abdulgani dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube Hasani's Corner.
Baca Juga: Minta Maaf ke Mesir, Lawan Timnas Indonesia Uji Coba Hadapi Korea Selatan Jelang Piala Asia 2023
Rumor terkait mahalnya pengurusan naturalisasi diyakini mulai muncul sejak tahun 2020.
Tepatnya saat ada lima pemain Brasil yang didatangkan ke Indonesia untuk dinaturalisasi.
Saat itu disebutkan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh federasi sampai miliaran rupiah.
"Apakah ini yang dimaksud, seakan-akan setiap ada naturalisasi itu ada dampak pemborosan dana?"
"Karena pernah ada kasus di tahun 2020 pada saat kita ingin membawa lima pemain Brasil, saat itu sempat terlempar atau masyarakat tahu ada anggaran miliaran untuk membawa pemain-pemain ini," urainya.
Baca Juga: Satu Pemain Keturunan Sapa Suporter Timnas Indonesia tapi Tidak Bisa Dinaturalisasi karena Peraturan
Hasani menegaskan bahwa dalam proses naturalisasi yang dia urus, tidak ada anggaran khusus untuk pemain.
Anggaran hanya digunakan untuk proses administrasi pemain buat melewati proses ini.
Selain itu, pihak klub harus melepas sang pemain karena ini demi kepentingan Timnas.
"Jujur, sejak saya mendapatkan tugas mengurus pemain-pemain naturalisasi di era sekarang, yang lima pemain sudah terdaftar ditambah Justin Hubner yang sedang kita bahas ini plus Nathan Tjoe-A-On dan Jay Idzes, tidak ada anggaran yang kita keluarkan untuk pemain."
"Karena menurut peraturan yang ada, setiap pemain yang dipanggil untuk Timnas itu tidak dibayar."
"Itu adalah kewajiban seorang pemain di saat menandatangani kesepakatan dengan klub. Kalau dia dipanggil oleh tim negaranya, klub harus melepas," tegasnya.
Pemain justru nantinya akan mendapatkan bonus karena bermain di Timnas.
Hal ini yang terjadi pada pemain naturalisasi Skuad Garuda yang dia tangani.
"Hubungannya kontrak dia itu akan menjadi perhatian atau ada kenaikan bonus dari klubnya kalau si pemain tersebut menjadi pemain Timnas," pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Youtube |
Komentar