BOLASPORT.COM - Keberhasilan Manchester City yang kembali meraih kemenangan menghindarkan Pep Guardiola dari kutukan terhoror.
Pep Guardiola harus berterima kasih ke Manchester City yang menyelamatkan kehormatannya.
Man City sempat hampir terjebak dalam rentetan hasil buruk di Liga Inggris.
Setelah tiga menelan hasil imbang, The Citizens justru tumbang di tangan Aston Villa.
Posisi Man City pun jadi merosot ke peringkat ke-4 pada klasemen sementara Liga Inggris.
Liverpool, Arsenal, dan Aston Villa meninggalkan laju pasukan Guardiola.
Man City akhirnya tidak perlu takut tertinggal lebih jauh setelah meraih kemenangan atas Luton Town.
Bagi Guardiola, kemenangan ini juga mengamankan posisinya dari rekor yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Man United Vs Bayern Muenchen - Tak Ada Ampun, Kane Sudah Incar Mangsa Lama
Dilansir BolaSport.com dari Squawka, Guardiola belum pernah gagal meraih lima kemenangan beruntun dalam kariernya.
The Citizens hampir saja menumpahkan satu rekor horor ke pelatih mereka.
Guardiola sudah melatih tiga klub berbeda sepanjang karier kepelatihannya.
Barcelona dan Bayern Muenchen tidak pernah memberikan rekor tidak diinginkan ke Guardiola.
Man City pun akhirnya masih bisa mengikuti jejak dua klub sang pelatih sebelumnya.
The Citizens memang mendapat cobaan cukup parah pada awal musim ini.
Guardiola kehilangan sejumlah pemain penting yang membuat taktiknya kurang sempurna.
Baca Juga: Punya Utang Budi dalam Karier, Scott McTominay Bela Erik Ten Hag
Sementara para pesaing lain mampu memperbaiki tim untuk meraih hasil yang lebih baik.
Akibatnya, Man City harus rela tidak bisa memimpin persaingan dalam kurun waktu yang panjang.
Kondisi seperti ini sebenarnya tidak terlalu dipermasalahkan oleh Guardiola.
Ia sudah terlalu berpengalaman di Liga Inggris untuk mengkhawatirkan persaingan yang ketat.
Apalagi, Man City meraih gelar juara pada musim lalu dengan sempat tertinggal cukup jauh dari Arsenal.
Tetap saja, The Citizens tidak bisa terlena dan hanya mengandalkan pada pengalaman.
Guardiola pun harus bisa beradaptasi dengan skuadnya yang masih tidak lengkap.
Kemampuan mengatasi krisis menjadi pembeda antara klub pemenang dan mereka yang tertinggal.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Twitter.com/squawka |
Komentar