BOLASPORT.COM - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung enggan meratapi nasibnya yang tergabung di Grup A BWF World Tour Finals 2023.
Pemain 22 tahun besutan PB Mutiara Cardinal Bandung tersebut menyebut bahwa tidak ada grup yang 'mendang-mending' pada turnamen penutup musim kali ini.
Menurutnya, berada di grup manapun akan sama saja karena semua peserta yang lolos ke turnamen berhadiah sekitar 39 miliar rupiah itu adalah pemain-pemain terbaik selama satu tahun ini.
Gregoria berada di Grup A yang memang terlihat paling 'neraka'.
Ia bersaing dengan lawan-lawan yang horor seperti An Se-young (Korea Selatan) dan Tai Tzu Ying (Taiwan).
Satu pesaing lagi adalah Kim Ga-eun, yang jadi satu-satunya musuh yang pernah dikalahkan Gregoria.
Sedangkan melawan An atau Tai, Gregoria punya rekor buruk.
Dengan An, Gregoria sudah lima kali bertemu dan selalu menelan kekalahan.
Termasuk pada India Open 2023, di mana ia kandas dalam dua gim langsung dengan skor 16-21, 18-21.
Adapun dengan Tai Tzu Ying, rekor pertemuan Gregoria jauh lebih mengenaskan.
Ia sudah menderita kekalahan sebanyak delapan kali dari delapan pertemuan.
Pertemuan terakhirnya juga terjadi di tahun ini, ketika Gregoria dikalahkan pada Singapore Open 2023 dengan skor 10-21, 19-21.
Sementara di Grup B, pesertanya berisi pemain-pemain yang malah pernah dikalahkan oleh Gregoria semua.
Di antaranya juara Olimpiade Tokyo 2020 Chen Yu Fei (China), Han Yue (China), Zhang Beiwen (Amerika Serikat) dan juara Olimpiade Rio 2016 Carolina Marin (Spanyol).
Meski seolah berada di grup yang 'salah', Gregoria tak ingin meratapi nasibnya pada hasil undian tersebut.
Bagi dia, sama saja dan tidak ada mendang-mending.
Gregoria ingin memanfaatkan bekalnya dari pengalaman pada keikutsertaan pada BWF World Tour Finals tahun lalu.
"Mau pilih grup A dan grup B bisa dibilang sama-sama 'neraka'," ujar Gregoria dikutip BolaSport.com dari siaran pers PBSI.
"Jadi kalau dari saya karena tahun lalu sudah merasakan main di World Tour Finals, semoga tahun ini jauh lebih siap terutama ketika kondisi di lapangannya," tandas dia.
Pada laga perdana penyisihan grup, Rabu (13/12/2023), Gregoria akan langsung menghadapi Tai Tzu Ying.
Enggan melihat rekor yang jomplang, juara Kumamoto Masters 2023 itu lebih pilih fokus mewaspadai pukulan-pukulan Tai yang sering mengecoh.
"Besok lawan Tai Tzu Ying, saya ingin bisa langsung in dan tidak terlalu lama beradaptasi," kata Gregoria bertekad.
"Dia adalah pemain yang skillfull dan itu yang harus benar-benar saya waspadai."
"Semua pukulan dan arah bolanya sangat berbahaya," ujar Gregoria.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar