Pada saat mampu memegang kendali permainan inilah, Apriyani/Fadia melihat kegamangan di raut wajah lawan yang mulai tertekan.
Sementara Apriyani dengan kebiasaan positifnya, selalu tersenyum, justru makin mengintimidasi lawan yang semakin serba salah.
Apriyani/Fadia akhirnya berhasil memaksakan rubber game hingga mengunci kemenangan dengan skor akhir 11-21, 21-16, 21-18.
"Alhamdulillah kami bisa memenangkan pertandingan dan dalam keadaan sehat. Kami tadi berupaya untuk dapat satu poin demi satu poin dulu, kami tidak memikirkan menang atau kalah tapi bagaimana menampilkan yang terbaik," kata Apriyani.
"Lawan saya lihat mungkin di bawah tekanan juga, mereka pastinya ingin menang tapi ada hilang-hilang poin sendiri."
"Itu yang kami ambil kesempatannya terutama di game kedua lalu berlanjut di game ketiga," kata dia.
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii tersebut juga menyebut bahwa komunikasi yang lancar dengan partner, Fadia, dan memahami instruksi pelatih dengan baik menjadi kunci mereka mampu menang.
"Kami coba konsisten dengan pola permainan kami, jaga komunikasi juga dengan Fadia dan mas Pras (Prasetyo Restu Basuki, pelatih ganda putri) dan bersyukur semua berjalan dengan baik," kata Apriyani.
"Seperti yang kami sampaikan kemarin, kami harus bermain sabar dengan ganda putri Jepang."
"Mengadu reli sampai menemukan celah untuk mendapatkan poin. Di game ketiga sempat beberapa kali melakukan kesalahan sendiri tapi beruntung fokus kami bisa kembali lagi," tandasnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | PBSI |
Komentar