Fajar sendiri pernah mengatakan Kim Astrup merupakan rival dengan permainan yang paling tidak disukainya.
Namun, dari dua kekalahan yang terjadi tahun ini di China Open (21-19, 21-19) dan French Open (21-18, 21-15), Fajar/Rian dapat belajar.
"Kami belajar dari dua pertemuan sebelumnya, kami terlalu terburu-buru, ingin selalu menyerang. Itu yang kami agak ubah hari ini," terang Rian.
Fajar/Rian tampil dominan dalam pertandingan kali ini. Astrup/Rasmussen bak tidak mendapat kesempatan untuk menyerang.
Namun, Astrup/Rasmussen bukannya tanpa perlawanan.
Di akhir gim kedua juara French Open 2023 dapat mengejar sebelum pengembalian yang sedikit melebar mengakhiri perlawanan mereka.
Bahkan di poin terakhir itu Astrup/Rasmussen masih melawan dengan challenge. Akan tetapi, gerak-gerik tubuh tak bisa bohong.
Sebelum hasil challenge diumumkan, Astrup/Rasmussen lebih dahulu bersalaman dengan Fajar/Rian.
"Tadi di poin terakhir saya rasa mereka juga sudah tahu dan pasrah bahwa bolanya itu keluar, jadi sambil meminta challenge, mereka mengajak salaman," ujar Rian.
Awalan sempurna di BWF World Tour Finals 2023 di satu sisi menjadi jawaban Fajar/Rian atas tren minor yang mengiringi mereka.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar