Setelah interval, Jonatan bagai mengamuk. Ia tampil membara dengan serangan jitu lewat ketenangannya.
Tak lagi grusa-grusu membuat Jonatan lebih pintar membaca arah pengembalian lawan dan membuat counter lebih sulit.
Berkali-kali Antonsen dipaksa mengangkat bola karena netting halus atau dropshot-nya sampai unggul jauih 16-7.
Sempat goyah karena kesalahan sendiri, Jonatan kehilangan beberapa angka beruntun dan makin didekati lawan sampai 18-11.
Situasi sempat mengkhawatirkan saat ia terus tertahan di match point 20-18.
Beruntung di momen kritis ini, Antonsen justru membuat kesalahan sendiri saat memaksakan pengembalian flat dengan smes keras.
Pertandingan resmi menjadi milik Jonatan setelah gim kedua dimenanginya dengan skor 21-18.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar