BOLASPORT.COM - Inter Milan menyabet predikat juara paruh musim Liga Italia secara dramatis. Sejarah menyajikan peluang mereka meraih scudetto tidak terlalu besar.
Inter Milan melakoni pertandingan pekan ke-19 Liga Italia dengan kemenangan dramatis dan kontroversial atas Verona.
Nerazzurri menang 2-1 di San Siro, Sabtu (6/1/2024), guna melanggengkan posisi di puncak klasemen.
Gol sepakan Lautaro Martinez sepulihnya dari cedera membawa Inter memimpin di babak pertama.
Verona menyamakan kedudukan melalui gol Thomas Henry di menit ke-74.
Memasuki injury time, Davide Frattesi menentukan tripoin Inter dengan menyambar bola muntah hasil sepakan rekannya yang diblok kiper (90+3').
Gol itu dikeluhkan kubu Verona karena diwarnai aksi sikut Alessandro Bastoni terhadap Ondrej Duda.
Baca Juga: Hasil Copa del Rey - Messi dari Turki Akhirnya Debut, Real Madrid Gasak Klub Divisi 4
Di ujung pertandingan, drama terjadi setelah Verona dihadiahkan tembakan penalti.
Hanya, eksekusi Henry gagal menyamakan skor karena mencium tiang.
Kegagalan penalti itu terjadi pada menit ke-100 (90+10') sehingga menggaransi kemenangan bagi Inter.
Sapuan angka penuh dari pertandingan sulit ini menghadirkan gelar tak resmi Campione d'Inverno alias juara musim dingin bagi pasukan Simone Inzaghi.
Predikat tersebut menandakan kesuksesan sebuah tim memuncaki klasemen ketika separuh musim berjalan.
Inter mendongkrak koleksi angka di puncak klasemen Liga Italia menjadi 48 poin dari 19 laga.
Nerazzurri unggul 5 angka dari Juventus, yang akan melakoni duel pekan ini menghadapi Salernitana, Senin (8/1/2024) dini hari WIB.
Dalam sejarah Serie A, status Campione d'Inverno memang tak menjamin sebuah tim akan meraih scudetto pula di akhir musim.
Biasanya, hal tersebut sekadar patokan seberapa besar peluang mereka mempertahankan posisi dalam persaingan sisanya.
Menurut data Sky Sport yang dikutip BolaSport.com, dari 89 edisi terdahulu, ada 60 kejadian di mana klub mempertahankan predikat juara paruh musim menjadi scudetto di akhir kompetisi.
Artinya, menurut sejarah, peluang Inter saat ini guna mewujudkan misi meraih bintang kedua sebesar 67,42 persen.
Walau besar, rasio sebanyak itu bukan garansi yang aman.
Selisih yang bisa menyempit dua angka dari Juventus pekan ini menggambarkan kans Inter dapat disalip kapan saja oleh rival bebuyutannya.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Italia - Lautaro Martinez Ukir Sejarah, Inter Milan Kedinginan di Puncak
Adapun dari 89 edisi sebelumnya, muncul 21 kejadian tim runner-up paruh musim menyelesaikan liga sebagai kampiun (23,6%).
Inter wajib waspada karena kerugian ini mereka alami sendiri pada 2021-2022.
Nerazzurri memuncaki klasemen paruh musim di atas AC Milan, tapi mahkota sejati menjadi milik tetangganya itu di akhir kompetisi.
Sisa 8 kejadian memunculkan momen langka adanya tim di luar dua besar klasemen paruh musim yang meraih scudetto (8,99%).
Peristiwa terakhir dialami Juventus, yang memenangi gelar Serie A 2002-2003 walau menempati posisi keempat di tabel tengah musim.
Campione d'Inverno dan Juara Akhir Musim 10 Edisi Terakhir
2014-2015: Juventus (juara akhir musim: Juventus)
2015-2016: Napoli (Juventus)
2016-2017: Juventus (Juventus)
2017-2018: Napoli (Juventus)
2018-2019: Juventus (Juventus)
2019-2020: Juventus (Juventus)
2020-2021: AC Milan (Inter Milan)
2021-2022: Inter Milan (AC Milan)
2022-2023: Napoli (Napoli)
2023-2024: Inter Milan (???)
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sport.sky.it |
Komentar