BOLASPORT.COM - Barcelona diklaim menunjukkan kebodohan sendiri lantaran kerepotan melawan tim kurcaci di babak 32 besar Copa del Rey 2023-2024.
Barcelona menghadapi Barbastro pada babak 32 besar Copa del rey 2023-2024.
Menghadapi tim yang levelnya jauh di bawah, semestinya Barcelona bisa menang mudah.
Kenyataannya mereka justru dibuat kerepotan oleh Barbastro yang notabene bermain di Divisi Empat.
Bermain di Gminny Stadion Sportowy, Minggu (7/1/2024) atau Senin dini hari WIB, El Barca menang tipis 3-2.
Pasukan Xavi Hernandez sempat unggul cepat saat laga memasuki menit ke-18.
Fermin Lopez membuka keunggulan 1-0 bagi Barcelona.
Baca Juga: Mikel Arteta Masih Bisa Ngeles usai Arsenal Didepak Liverpool dari Piala FA
Selepas itu baru di babak kedua Barcelona mencetak gol keduanya melalui Raphinha pada menit ke-51.
Tuan rumah sempat menipiskan jarak menjadi 1-2 lewat gol dari Adria de Messa pada menit ke-90.
Jelang bubaran, Barcelona kembali berbalik unggul 3-1 lewat sepakan penalti Robert Lewandowski pada menit ke-88.
Barbastro lantas mendapatkan hadiah penalti pula pada menit ke-90+3 yang mampu dikonversi sempurna oleh Marc Prat Serrano.
Walhasil laga antara Barbastro dan Barcelona berakhir dengan kemenangan 3-2 bagi juara bertahan Liga Spanyol.
Tiket babak 16 besar lantas diamankan oleh Lewandowski cs.
Meskipun berhasil lolos, pelatih El Barca, Xavi Hernandez, mengaku tidak puas dengan pencapaian anak asuhnya.
Baca Juga: BURSA TRANSFER - Arsenal Didesak Beli Striker Baru, Arteta Beri Jawaban Mengecewakan
Penyebabnya tak lain adalah dua gol yang dicetak oleh Barbastro.
Menurut Xavi, dua gol itu membuat timnya menderita dan dipandang sebagai kesalahan tim sendiri.
"Permainan menjadi kusut karena kami memberikan tendangan sudut, itu berarti 1-2 dan mereka unggul," ucap Xavi seperti dikutip BolaSport.com dari Mundo Deportivo.
"Bagi mereka, itu adalah pertandingan terbaik dalam hidupnya."
"Kami bermain sangat baik di babak pertama, hingga skor 1-2, dan mereka bangkit dan langsung menekan."
"Kami tahu bahwa dalam pertandingan-pertandingan seperti ini, hal tersebut dapat terjadi, sebuah detail dapat memperumit jalannya pertandingan: jika Anda memberikan gol, maka hal tersebut akan mengubah Anda. Bermain di kompetisi sekelas Piala adalah tentang detail."
"Kami telah menderita lebih dari yang seharusnya karena diri kami sendiri."
"Itu adalah kesalahan-kesalahan spesifik kami yang membuat kami menderita lebih dari biasanya," ujar pelatih asal Spanyol tersebut menambahkan.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Mundodeportivo.com |
Komentar