BOLASPORT.COM - Kabar Juergen Klopp tinggalkan Liverpool membuat Pep Guardiola bisa tidur nyenyak sebelum Man City menghadapi The Reds.
Pep Guardiola dan Juergen Klopp dikenal memiliki rivalitas sengit di Liga Inggris, tapi disertai rasa respek tinggi satu sama lain.
Persaingan mereka yang terjalin selama 8 tahun terakhir segera menemui ujungnya.
Klopp memutuskan hengkang dari Liverpool akhir musim nanti melalui pernyataan pada Jumat (26/1/2024).
Pep tidak luput dari pertanyaan wartawan yang meminta opini soal keputusan koleganya mundur.
Saat ditanya apakah dia terkejut, eks pelatih Barcelona memberikan respons begini.
"Ya, sedikit. Tidak, bukan sedikit, tapi sangat kaget," ucapnya selepas kemenangan Man City atas Tottenham di laga Piala FA pada hari yang sama.
"Kecuali dia dan orang-orang terdekatnya yang tahu itu, jadi sungguh mengejutkan," kata Pep, dikutip BolaSport.com dari BBC.
Menurut Guardiola, kehilangan Klopp di Liverpool akan membuat persaingan yang dihadapi Man City kurang gereget.
Pasalnya, kedua peramu taktik elite itu berusaha ketat saling mendominasi.
Hanya Klopp pada 2019-2020 yang bisa merusak hegemoni juara Man City bersama Pep di Liga Inggris sejak 2017-2018.
5 - The five longest winning runs by managers in Premier League history:
18 - Jürgen Klopp (Oct 2019-Feb 2020)
18 - Pep Guardiola (Aug-Dec 2017)
17 - Jürgen Klopp (Mar-Oct 2019)
15 - Pep Guardiola (Feb-Aug 2019)
15 - Pep Guardiola (Dec 2020-Mar 2021)Era. pic.twitter.com/ApytHzI3XS
— OptaJoe (@OptaJoe) January 26, 2024
"Ketika mendengar pengumuman itu, saya merasa ada sesuatu yang hilang juga dari Man City," kata Pelatih Terbaik 2023 versi FIFA tersebut.
"Periode kami bersama tak bisa dijelaskan tanpa adanya (perlawanan dari) Liverpool, Juergen Klopp. Itu mustahil."
"Mereka menjadi rival terbesar kami, luar biasa, tetapi kami menang dan kalah."
"Tanpa dia, semoga saya bisa tidur lebih baik karena dengannya, malam-malam sebelum melawan Liverpool menjadi sangat sulit," imbuh Pep sembari tersenyum.
Jelas hal ini dimaksudkan Pep untuk mengapresiasi kekuatan Liverpool.
Sejak eks arsitek Dortmund itu tiba di Anfield, sosoknya membuat segenap awak Man City harus melemparkan fokus penuh sebelum menghadapi pasukan Klopp.
"Mereka adalah lawan yang paling membuat saya berkembang dan saya mendoakannya segala yang terbaik pada akhir musim nanti," lanjut Pep.
"Mungkin sekarang dia tak bisa mengakuinya, tetapi saya yakin dia akan kembali (melatih)," katanya lagi.
Juergen Klopp datang lebih dulu ke Liverpool pada Oktober 2015, delapan bulan sebelum Man City melantik Pep Guardiola.
Pep adalah lawan yang paling sering dihadapi Klopp sepanjang karier kepelatihannya, begitu pun sebaliknya.
Menurut data Transfermakt, dalam 29 kali pertemuan, rekor mereka nyaris seimbang.
Klopp sedikit unggul dengan 12 kemenangan berbanding 11 kali milik Pep.
Adapun 6 pertemuan sisanya berakhir sama kuat.
Rivalitas mereka juga diawali permusuhan sengit di Jerman ketika Klopp melatih Dortmund dan Guardiola memoles Bayern Muenchen sedekade silam.
Sejak membesut Liverpool, Klopp mempersembahkan hampir semua trofi yang bisa dimenangkan The Reds.
Mulai dari juara Liga Inggris (2019-2020), Piala FA (2021-2022), Piala Liga (2021-2022), Community Shield (2022), dan tentu saja Liga Champions (2018-2019), Piala Super Eropa (2019), serta Piala Dunia Klub (2019).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BBC.com, Transfermarkt.com |
Komentar