BOLASPORT.COM - Bek timnas Indonesia, Sandy Walsh mengakui bahwa skuad Garuda kalah pengalaman saat melawan Australia.
Pada babak 16 besar Piala Asia 2023, skuad Garuda harus menyerah dengan skor 4-0 di laga tersebut.
Meski tumbang, pada babak pertama pasukan Shin Tae-yong sukses memberikan perlawanan sengit di babak pertama.
Namun, kekalahan tetap harus mereka terima apalagi posisi ranking FIFA kedua tim cukup jauh.
Sandy Walsh menjelaskan, Indonesia sudah memberikan kemampuan terbaik di Piala Asia 2023.
Setelah absen selama 16 tahun, bisa lepas dari fase grup merupakan pencapaian positif dan memberikan motivasi bagi semua pemain.
Bahkan, dia menyadari bahwa kekalahan tersebut cukup terhormat dan mereka pulang dari Qatar dengan rasa bangga.
"Meskipun tersingkir, saya kembali dengan perasaan positif."
"Kami menampilkan performa yang kuat (di Piala Asia)."
"Lalu mencetak sejarah: belum pernah sebelumnya Indonesia lolos ke babak knokout di Piala Asia."
"Kalah dari Australia juga bukan hal yang memalukan," kata Sandy Walsh dilansir BolaSport.com dari laman Gazet van Antwerpen.
Menariknya, pemain asal KV Mechelen ini masih tidak menerima kekalahan atas Australia.
Melihat penampilan apik skuad Garuda, mereka seharusnya hanya kalah dengan skor 2-0 di laga tersebut.
Namun, pemain Indonesia masih butuh jam terbang apalagi skuad yang dibawa Shin Tae-yong diisi banyak pemain muda.
"Ngomong-ngomong, hasil 4-0 itu terlalu berat, mungkin saja bisa 2-0."
"Kami hanya kurang pengalaman, tetapi kami telah berkembang sebagai sebuah tim," tambahnya.
Setelah bertugas bersama timnas Indonesia, Sandy siap memberikan kontribusi bagi Mechelen.
Dia juga cukup senang karena kembali ke tim dengan membawa banyak cerita setelah dari Piala Asia.
Termasuk perkembangan positif skuad Garuda di turnamen tersebut yang mendapatkan banyak apresiasi.
"Tetap saja, saya kembali ke Mechelen dengan perasaan yang baik."
"Kami telah berkembang pesat sebagai sebuah tim."
"Senang rasanya melihat semua orang kembali dan mendengar reaksi positif," pungkasnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | gva.be |
Komentar