"Gia adalah pemain yang hebat dalam segala hal. Pada awalnya, ketika saya tidak bisa bermain, ada banyak peran yang harus diisinya," ucap Lee So-young.
"Dari bertahan hingga menyerang, ada begitu banyak hal yang diharapkan tim kepadanya, jadi pasti banyak tekanan untuk Gia, tetapi dia bertahan dengan baik sejauh ini."
"Saya juga harus banyak belajar dari Gia. Karena kami bermain di posisi yang sama, kami tahu betul apa yang dibutuhkan. Kami saling membantu satu sama lain," jawabnya.
Selanjutnya, Gia mengakui bahwa Lee adalah orang yang membantunya ketika ia sedang dalam performa yang tidak baik.
"Saya rasa saya benar-benar perlu mengatakan ini," tukas Gia.
"Setelah kalah dari GS Caltex di putaran ketiga, saat saya duduk dan berbicara dengan So-young di ruang perawatan adalah titik balik bagi saya."
"Dia berkata bahwa saya melakukannya dengan cukup baik. Bahwa saya sangat membantu tim," kenangnya Gia dengan mata yang berkaca-kaca.
Dukungan tersebut membuat Gia lebih percaya diri. Gia pun terpilih menjadi pemain terbaik dalam pertandingan kemarin.
Kemenangan atas IBK Altos juga menghidupkan kembali momentum bagi Red Sparks untuk tampil di babak play-off.
Terakhir kali Red Sparks lolos ke play-off terjadi pada musim 2016-2017.
Baca Juga: Top Skor Liga Voli Korea - Beda 1 Angka dari Gia, Megawati Saingi Legenda Korsel
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Naver.com, osen |
Komentar