"Penampilannya (Megawati) yang tampaknya tak terbendung (selama putaran pertama) terhenti di pertengahan musim," tulis Kukmin Ilbo.
"Hal ini karena bermain dengan fokus pada pukulan keras memiliki efek sebaliknya."
"Saat ia mengembangkan serangan yang berorientasi pada kekuatan tanpa gerakan tipuan, ia memiliki kelemahan karena pola serangannya menjadi sederhana, dan hal ini dengan cepat dikenali oleh tim lawan."
"Pada bulan Oktober, saat putaran pertama digelar, ia (Megawati) mencetak lebih dari 20 poin, namun mencapai titik terendah dengan 8 poin dalam pertandingan melawan Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass pada tanggal 1 Januari bulan lalu," tulis media yang berdiri sejak tahun 1988 itu.
Meski demikian, Megawati akhirnya mampu bangkit setelah pertandingan tersebut.
Apalagi Megawati menjadi salah satu pemain yang sangat diandalkan Red Sparks yang bertugas sebagai juru gedor untuk mencetak angka.
Pada laga terakhir Red Sparks kontra Suwon Hyundai E&C Hillstate, Minggu (4/2/2024) Megawati bahkan kembali menyumbang poin tertingi untuk timnya dengan total 31 angka.
Selain gaya bermain, media Korea tersebut melanjutkan bahwa Megawati sudah mampu berbaur dengan rekan-rekan setimnya yang disebutkan menjadi faktor terbesar.
"Tampaknya ia (Megawati) telah memulihkan kondisinya di ronde ke-5. Faktor terbesar dalam kebangkitannya adalah bergaul dengan rekan-rekannya," lanjut Kukmin Ilbo.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | KMIB.CO.KR |
Komentar