BOLASPORT.COM - Tekanan diklaim tidak membuat Timnas Korea Selatan tampil memble, justru hal itu menjadi motivasi ekstra dalam pertandingan.
Timnas Korea Selatan menjadi salah satu tim yang melaju ke semifinal Piala Asia 2023.
Sebagai salah satu unggulan juara Piala Asia 2023, jalan terjal harus dilalui Timnas Korea Selatan.
Di Grup E, Korea Selatan sempat menuai kemenangan di laga perdana melawan Bahrain dengan skor 3-1.
Setelah itu mereka dua kali diimbangi oleh Yordania dan Malaysia.
Yordania, calon lawan mereka di semifinal, memaksa laga berakhir 2-2.
Di partai pamungkas grup, Korea Selatan kembali menuai hasil seri saat bermain 3-3 melawan Malaysia.
Baca Juga: Drama Transfer Mbappe Dimulai, Real Madrid dan PSG Alami Perkembangan Berbeda
Akhirnya mereka lolos sebagai runner-up grup.
Ketika menapaki babak empat besar, Taegeuk Warriors harus melalui babak perpanjangan waktu dua kali dan satu adu penalti.
Dua kali pula nyawa pasukan Juergen Klinsmann diselamatkan oleh gol-gol di masa injury time sebelum menembus perpanjangan waktu.
Saat berduel dengan Arab Saudi, Korea Selatan memaksa laga menuju perpanjangan waktu dan adu penalti setelah Cho Gue-sung mencetak gol di menit ke-90+9.
Padahal mereka sempat tertinggal dan nyaris tersingkir lewat gol Abdullah Radif yang tercipta sejak menit ke-46.
Hingga pada akhirnya duel berlanjut ke babak adu penalti yang dimenangkan Korea Selatan dengan kedudukan 4-2.
Berlanjut ke partai perempat final, mereka kembali menghadapi situasi pelik saat melawan Australia.
Tertinggal oleh gol Craig Goodwin, Taegeuk Warriors mampu menang comeback dramatis melalui gol-gol Hwang Hee-chan dan Son Heung-min.
Gol dari Son Heung-min di menit ke-104 memastikan kelolosan dari Korea Selatan yang menyudahi laga dengan kemenangan 2-1.
Dari dua laga dramatis di fase gugur tersebut, tekanan besar mengarah ke kubu Korea Selatan.
Sebagai salah satu kandidat juara Piala Asia 2023 penampilan mereka dinilai belum memenuhi standar.
Apalagi selama turnamen berlangsung, juara dua kali Piala Asia itu sudah kebobolan 8 gol sejauh ini.
Hal itulah yang membuat Korsel merasakan tekanan hebat jelang duel melawan Yordania di semifinal.
Gelandang Korsel, Hwang In-beom, merasa tekanan yang dirasakan timnya justru menjadi motivasi ekstra.
Baca Juga: Juventus Harus Nunggu 3 Tahun untuk Juara Liga Italia, Allegri Jangan Terlalu Banyak Alasan
Hwang In-beom menegaskan dirinya dan tim akan menikmati tekanan yang diberikan sembari mengubahnya menjadi kemenangan.
"Sejarah ada untuk diubah," ujar In-beom, dikutip BolaSport.com dari laman resmi AFC.
"Jika Anda mengatakan Korea tidak dapat memenangkan turnamen ini karena kami kebobolan delapan gol, kami akan membuktikan bahwa Anda salah."
"Ya, kami kebobolan banyak gol, tetapi jangan lupa bahwa kami juga mencetak banyak gol."
"Tekanan selalu ada, tidak hanya untuk turnamen ini."
"Sebagai seorang pesepak bola profesional, kami harus hidup dengan tekanan."
"Namun, merupakan sebuah keistimewaan untuk hidup dengan tekanan, sesuatu yang hanya bisa dialami oleh para atlet profesional. "
Baca Juga: Legenda Klub Dorong Xabi Alonso Jadi Pengganti Juergen Klopp di Liverpool
"Kami harus mempercayai para pemain, staf dan pelatih. Kami harus memercayai para penggemar."
"Kami harus percaya bahwa kami bisa melakukannya. Kami ingin menikmati tekanan dan semakin dekat dengan tujuan kami," tutur gelandang Red Star Belgrade tersebut menambahkan.
Laga semifinal Piala Asia 2023 antara Yordania dan Korea Selatan dijadwalkan berlangsung hari ini, Selasa (6/2/2024) pukul 22.00 WIB.
Pertarungan kedua tim yang sudah saling berhadapan di fase grup itu bakal dihelat di Stadion Ahmed bin Ali.
Motivasi besar bakal diusung oleh Son Heung-min dkk. mengingat tahun ini menjadi kesempatan mereka untuk menjadi juara.
Terakhir kali Korea Selatan juara pada Piala Asia edisi 1960.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | The-AFC.com |
Komentar