BOLASPORT.COM - Vietnam mendapatkan bantuan berharga dari salah satu eks pelatih Thailand sebelum jumpa Timnas Indonesia.
Vietnam sendiri bakal menghadapi Timnas Indonesia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 21 dan 26 Maret 2024.
Timnas Indonesia bakal jadi tuan rumah terlebih dahulu.
Laga kandang tim Merah Putih bakal dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Timnas Indonesia bawa modal positif sebelum jumpa Vietnam.
Pasalnya, tim asuhan Shin Tae-yong sukses menang 1-0 pada ajang Piala Asia 2023.
Timnas Indonesia menang lewat gol tunggal Asnawi Mangkualam pada menit ke-42.
Kemenangan tersebut membuat Vietnam tersingkir dari Piala Asia 2023.
Selain itu, kemenangan itu jadi yang perdana bagi tim Garuda sejak 6 tahun silam.
Vietnam mendapatkan angin segar sebelum laga ini.
Vietnam bisa meminta bantuan dari salah satu eks pelatih Thailand, Kiatisuk Senamuang.
Kiatisuk Senamuang sendiri merupakan legenda hidup Timnas Thailand.
Kiatisuk Senamuang jadi mimpi buruk Timnas Indonesia baik sebagai pemain dan pelatih.
Sebagai pelatih sejak 2013, Thailand berulang kali memberi luka kepada Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia kalah di final SEA Games 2013 dan Piala AFF 2016 saat jumpa Thailand diasuh oleh Kiatisuk Senamuang.
Selain itu, dirinya saat ini jadi juru taktik di salah satu klub Vietnam, yaitu CAHN Club.
Jabatan tersebut diembannya sejak 2024.
Media asal Vietnam, Soha.vn, meminta negaranya untuk mengadopsi pendekatan Kiatisuk Senamuang selama jadi pelatih CAHN Club.
Sejak menjadi pelatih Timnas Thailand, Kiatisuk kerap mengusung strategi tiki-taka atau penguasaan bola untuk membongkar pertahanan lawan.
Strategi tersebut dibawanya sampai ke klubnya saat ini.
Bersama CAHN Club, dia baru menangani tiga pertandingan dan belum pernah kalah.
CAHN Club juga jadi tim yang paling banyak mengirim pemainnya ke skuad Timnas Vietnam.
Ada nama Filip Nguyen, Bui Hoang Viet Anh, Nguyen Quang Hai, Vu Van Thanh, dan Le Pham Thanh yang saat ini membela Timnas Vietnam.
Strategi dan banyaknya materi pemain dari CAHN Club tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Philippe Troussier.
Waktu konsentrasi tim yang relatif singkat membuat pelatih Troussier kesulitan membantu para pemain saling berkoordinasi dengan baik.
Sekarang, bagian dari pekerjaan itu akan menjadi lebih mudah ketika sekelompok pemain yang bermain untuk klub CAHN dapat bekerja dengan ahli strategi dengan gaya serupa.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Soha.vn |
Komentar