BOLASPORT.COM - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius sulit menerima kenyataan timnya akan berkandang di luar Stadion Jatidiri yang akan direnovasi dalam waktu dekat.
PSIS Semarang harus menerima kenyataan akan menjadi tim musafir di sisa Liga 1 musim ini karena Stadion Jatidiri akan direnovasi oleh Kementerian PUPR.
Renovasi dilakukan untuk persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala AFF U-16 2024 mendatang.
Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius mengaku sulit menerima bila timnya harus berkandang selain di Stadion Jatidiri.
PSIS memiliki dua opsi yakni Stadion Manahan Solo dan Stadion Moch. Soebroto Magelang, namun Mahesa Jenar lebih condong memilih venue kedua karena mereka juga pernah berkandang di sana.
Baca Juga: Curhat ke Media Korea, Shin Tae-yong Akui Makin Serakah Bersama Timnas Indonesia
Gilbert Agius khawatir Stadion Moch. Soebroto tidak bagus sehingga mempengaruhi permainan timnya.
"Kita harap lapangan di Magelang bagus," kata Gilbert Agius dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng.
"Kalau kondisi lapangannya jelek kami tidak bisa menjalankan sepakbola yang kami mau."
"Kami main bagus di Jatidiri karena lapangannya bagus," tambahnya.
Selain itu, pelatih asal Malta itu menilai sesi latihan juga tak bisa dilakukan di Stadion Moch. Soebroto Magelang karena bakal memakan banyak waktu.
"Kami butuh adaptasi dengan homebase yang baru tapi tidak memungkinkan kalau kami latihan di sana," ujarnya.
"Butuh waktu perjalanan dan latihan setidaknya enam jam, sangat jauh. Sangat tidak efektif."
Baca Juga: Main di Luar Jakarta, Thomas Doll Tuntut Pemain Persija Tetap Tampil Garang Hadapi Madura United
"Menghabiskan banyak tenaga," tambahnya.
Juga dengan kehadiran suporter yang menurut Gilbert Agius tak akan bisa maksimal jika berpindah dari Jatidiri.
"Bukan perasaan yang bagus kami tidak bisa bermain di Stadion Jatidiri sampai akhir musim."
"Karena, suporter sangat memberi dampak besar ketika kami bermain di Jatidiri."
"Saya percaya tim kami ketika main di Jatidiri sangat bagus karena dukungan luar biasa suporter."
"Pasti, saya akan kangen dengan atmosfer di Jatidiri," jelasnya.
Sementara itu, hasil re-risk assessment untuk Stadion Moch Soebroto untuk pertandingan Liga 1 memperoleh presentasi 67 persen atau dengan kategori nilai cukup.
Baca Juga: Harus dari Jerman, PSSI Akui Kesulitan Cari Dirtek untuk Dampingi Shin Tae-yong dan Indra Sjafri
"Alhamdulillah kemarin kami sudah melakukan re-risk assessment di Stadion Moch Soebroto dan nilainya masuk dalam kategori cukup," ujar Ketua panpel PSIS, Agung Buwono.
"Saat ini kami masih menunggu rekomendasi dari Polres Magelang Kota untuk pertandingan besok terkait izin dan kapasitas penonton menghadapi Dewa United besok Jumat," tambahnya.
CEO PSIS Yoyok Sukawi mengucapkan terima kasih untuk segela pihak yang sudah mempersiapkan Stadion Moch. Soebroto untuk jadi homebase PSIS.
"Walaupun persiapan mepet, manajemen beserta panpel jungkir balik menyiapkan Moch Soebroto dalam waktu dua hari untuk dapat lolos re risk assessment," ujarnya.
"Alhamdulillah berkat soliditas dan kerja keras serta bantuan Asprov PSSI Jateng hasilnya cukup memuaskan."
"Saya selaku CEO mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat seperti Bapak Walikota Magelang, jajaran Pemkot Magelang, Disporapar Kota Magelang, Asprov PSSI Jateng serta Panpel PSIS," imbuhnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Tribun Jateng, psis.co.id |
Komentar