"Walaupun demikian, saya masih menunggu penjelasan Michelin mengenai apa yang sebenarnya terjadi dengan ban saya di seri terakhir," ucap Jorge Martin dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
Kendati masih diliputi prasangka buruk tentang sabotase ban, Martin tetap mengakui keunggulan Bagnaia yang konsisten sampai akhir musim lalu.
Rivalitas Martin dengan Bagnaia sejatinya seperti persaingan antar-sahabat. Keduanya sudah pernah jadi rekan setim saat masih di kelas Moto3 di tim Aspar pada musim 2015 dan 2016.
Namun mereka memiliki hubungan pertemanan yang baik di luar maupun di dalam sirkuit.
Martin pun tetap menaruh respek pada keberhasilan Bagnaia yang telah total mengoleksi tiga gelar juara dunia, termasuk di kelas menengah.
Meski ambisi dan tekadnya besar untuk bersaing dan mengalahkan mantan rekan setimnya, pembalap asal Spanyol itu tidak lupa bahwa mereka tetap saling berteman.
"Pecco adalah seorang juara dan saya selalu sangat menghormatinya," ujar Martin.
"Hari ini dia adalah juara dunia tiga kali dan saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk mengalahkan dia."
Berbeda dengan tahun lalu, di MotoGP 2024 ini Martin merasa seiap sejak ronde pertama nanti digelar.
Tidak ada cedera dan tidak ada masalah fisik yang mengganggunya, membuat dia siap untuk bertarung sejak awal.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar