BOLASPORT.COM - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, bersiap menatap rangkaian turnamen BWF World Tour yang akan digelar di benua Eropa sepanjang bulan Maret 2024.
Gregoria sejauh ini dipastikan akan bertanding di dua turnamen penting yaitu French Open 2024 pada 5-10 Maret dan All England Open 2024 pada 12-17 Maret.
Penting bagi Gregoria untuk mengumpulkan poin semaksimal mungkin demi mengamankan posisinya di Olimpiade Paris 2024.
Undian dari kedua turnamen sudah diumumkan. Gregoria mendapatkan lawan yang seharusnya bisa diatasi pada babak pertama.
Pada babak 32 besar French Open 2024 Gregoria akan bersua wakil Korea Selatan, Kim Ga-eun, yang selalu berhasil dikalahkannya dalam tujuh pertandingan.
Sementara di All England Open 2024, Gregoria akan memulai kiprah dengan melawan pemain Singapura, Yeo Jia Min, yang menyingkirkannya di India Open 2024 pada Januari lalu.
Gregoria menyatakan persiapannya sejauh ini sudah cukup baik untuk menghadapi rangkaian turnamen di Benua Biru.
Dia mengakui juga mulai pulih dari masalah kebugaran yang sempat menderanya.
Baca Juga: Jadwal German Open 2024 - Rehan/Lisa Berjuang Sendiri di Perempat Final, Rival dari Malaysia Menanti
"Sejauh ini sudah oke," kata Gregoria kepada awak media dan BolaSport.com di pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur beberap waktu lalu.
"Kemarin aku sempat mendapatkan perawatan dan cukup lama, 2-3 minggu lalu. Setelah itu sudah latihan sepeti biasa saja."
"Sakit sudah berkurang rasanya tapi masih ada yang perlu dijaga, jadi harus tetap menjalani perawatan seperti fisio, pake tape. Rasa sakitnya sudah hilang."
"Sempat demam dan ga latihan, tetapi sekarang sudah membaik," ujarnya.
Selanjutnya Gregoria mengungkapkan targetnya selama tur Eropa adalah untuk mengamankan posisinya di Olimpiade Paris 2024.
Gregoria menempati di peringkat kedelapan dalam Ranking Race to Paris.
Walau posisinya sudah aman untuk lolos, Jorji berharap dia bisa mengamankan peringkat atas untuk mendapatkan status unggulan.
Gregoria terpacu dengan rivalnya sejak junior yaitu Han Yue.
Han Yue berada satu setrip di atas Gregoria tetapi masih harus berjuang untuk mengalahkan dua rekan senegara yang peringkatnya lebih baik yaitu Chen Yu Fei dan He Bing Jiao.
Setiap negara hanya bisa mengirim dua wakil per nomor di bulu tangkis.
"Aku ingin mengamankan posisi di Olimpiade dan bersaingnya juga sama pemain-pemain yang hebat, dari peringkat 1-7," ucap Gregoria.
"Han Yue (ranking 7) sudah mulai naik rankingnya. Aku gak mau kalah dan mau mengamankan seeding (posisi unggulan) juga."
Sementara itu, Gregoria belum bisa memastikan apakah dirinya juga akan tampil pada Swiss Open 2024 yang berlangsung setelah All England Open 2024.
"Sejujurnya belum tahu ikut di turnamen mana saja. Di Swiss Open ada namaku (tapi belum dikonfirmasi lagi, red)," ujarnya.
Selain itu, Gregoria juga terus mendapatkan bimbingan dari legenda bulu tangkis tunggal putri Indonesia, Susy Susanti.
Gregoria mengaku beberapa kali melakukan pertemuan dengan peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu sebagai mentornya.
Gregoria menjadi tumpuan Indonesia di tunggal putri Olimpiade Paris 2024.
Peningkatan prestasinya dengan menembus peringkat 10 besar dunia dan raihan gelar di level Super 500 membuat Gregoria mendapatkan ekspektasi cukup tinggi.
Indonesia belum pernah mendapatkan medali Olimpiade dari tunggal putri lagi sejak Maria Kristin Yulianti di Beijing 2008.
"Kemarin sempat ketemu ci Susi, tapi beliau juga sibuk, jadi memang lebih sering ketemu di luar," kata Gregoria.
"Kalau aku gak ada turnamen dan ci Susi bisa, kami bikin jadwal ketemu. Kemarin kami lebih ke membahas evaluasi turnamen sebelumnya," ujarnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar