BOLASPORT.COM - Kemenangan Daejeon JungKwanJang Red Sparks atas tim pemuncak klasemen Liga Voli Korea, Suwon Hyundai E&C Hillstate masih terus menjadi sorotan.
Bagaimana tidak, hasil tersebut membuat kedudukan Red Sparks di peringkat tiga klasemen semakin kuat.
Lebih-lebih, itu adalah kemenangan Megawati Hangestri dkk untuk keenam kalinya secara beruntun.
Setidaknya, kini dua tim teratas klasemen telah jadi korban keganasan mereka.
Sebelumnya, tim berjuluk Red Force itu juga sudah menumbangkan tim yang diperkuat legenda voli Korea, Kim Yeon-koung, yakni Incheon Heungkuk Life Insurance Pink Spiders.
Tetapi kemenangan atas Hyundai Hillstate mungkin terbilang jauh lebih istimewa, sebab diraih di kandang lawan Suwon Gymnasium serta dengan cara comeback dramatis.
Kalah di set pembuka tak lantas membuat mental Mega cs menciut.
Mereka justru terlihat semakin rileks dan bermain tenang, membalikkan keadaan hingga terus melaju sampai set kelima ditutup dengan kemenangan akhir 3-2 (23-25, 25-15, 16-25, 25-19, 15-10).
Serangan Hyundai Hillstate lewat Laetitia Moma Bassoko sejatinya masih menyeramkan sampai set keempat, tetapi kesalahan demi kesalahan sendiri serta makin kokohnya blocking dari Red Sparks telah meruntuhkan harapan tim tuan rumah.
Adapun dari sisi Red Sparks, tim asuhan Ko Hee-jin itu makin menunjukkan kemajuan dari segi penerimaan dan pertahanan.
Yang mana, hal ini telah disadari pelatih Hyundai Hillstate, Kang Sung-hyung.
Pelatih yang juga mantan punggawa timnas voli putra Korea Selatan itu sudah cemas sebelum pertandingan kedua tim dimulai.
Kang menyebut bahwa serangan Red Sparks kini sudah jauh lebih berbeda semenjak Mega dkk memasuki fase kebangkitan di putaran kelima.
"Bagian kekuatan serangannya," kata Kang Sung-hyung saat ditanya bagian mana yang membuat Red Sparks sekarang berbeda, dikutip BolaSport.com dari The Spike.
"Pemain asing (Mega dan Gia) memiliki pukulan punch satu-dua (yang kuat), lalu middle blocker yang juga jago menyerang, serta Lee So-young yang sudah jelas bukan hanya sekadar pemain bertahan biasa, mereka punya kekuatan di area itu."
"Sebelumnya, saya kira mereka punya kelemahan dari segi penerimaan (receive) dalam bertahan, tetapi saya pikir sekarang kelemahan itu sudah menghilang," ucap Kang.
Selain mencemaskan kebangkitan Red Sparks sejak awal, Kang juga sudah gelisah karena faktor fisik anak didiknya yang terus terkuras setelah menjalani jadwal padat merayap memasuki putaran pamungkas.
"Sangat disayangkan bahwa ada jadwal yang padat, tapi kami akan melakukan yang terbaik sebaik mungkin," ujar Kang dikutip dari Yonhap News Agency.
"Kami harus menghadapi sisa pertandingan sambil mengumpulkan kemenangan." tandasnya.
Adapun pasca-laga, Kang tak memungkiri bahwa timnya bermain kurang bagus dalam pemblokiran serangan Mega-Gia-Lee So-young.
Dia juga sempat membuat keputusan tak biasa dengan mengganti Lee Da-hyeon dengan Na Hyun-soo, karena permainan Lee yang kurang efektif di sisi tengah.
"Lee Da-hyeon tidak memainkan perannya sebagai middle blocker. Jika dia tidak dapat memainkan perannya dalam memblokir, saya rasa kami perlu membuat rute serangan yang berbeda, maka dari itu tadi saya memasukkan Na Hyun-soo," tandas pelatih Kang.
Baca Juga: Liga Voli Korea - Dipuji Media Korea, Megawati Ungkap Rahasia Red Sparks Pecundangi Tim No 1
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | thespike.co.kr, yna.co.kr |
Komentar