BOLASPORT.COM - Fisioterapi timnas Indonesia, Asep Azis, menyebut bahwa tak sedikit pemain yang datang ke tim nasional belum memiliki dasar fisik yang bagus.
Hal ini diungkapkan Asep Azis dalam podcast bersama mantan Anggota Eksekutif (Exco) PSSI Hasani Abdulgani di YouTube-nya.
Seperti diketahui, sebenarnya pembahasan fisik timnas Indonesia ini telah menjadi sorotan sejak laman.
Akan tetapi, setelah timnas Indonesia ditangani Shin Tae-yong, permasalahan fisik pemain jarang dibicarakan.
Baca Juga: Tiket Laga Timnas Indonesia vs Vietnam Sudah Dijual, Termurah Rp 100 Ribu
Walaupun saat awal-awal Shin Tae-yong melatih timnas Indonesia pada 2020, ia terus mengeluhkan masalah fisik pemain.
Keluhan tentu saja dari pemain yang sudah tak kuat lari lagi pada menit ke-60, hingga masalah otot dan yang lainnya.
Ternyata keluhan soal fisik pemain ini juga dirasakan oleh fisioterapi timnas Indonesia.
Asep Azis mengaku telah menjadi fisioterapi timnas Indonesia sejak 2014 hingga saat ini.
Tentu saja dengan pengalamannya di timnas Indonesia ini, ia memiliki banyak cerita dan sudah menemui berbagai macam masalah.
Dari banyak pengalaman yang dirasakan bersama timnas Indonesia, Asep menyoroti soal masalah akut yang sudah sering terjadi di skuad Garuda.
Asep menyoroti kondisi fisik pemain yang datang ke timnas Indonesia.
Menurutnya ada banyak pemain yang datang ke timnas Indonesia itu tidak dalam dasar fisik yang bagus.
Ia melihat masih banyak pemain yang belum memiliki dasar fisik yang bagus.
Dengan fisik dasar yang belum bagus ini membuat pemain beresiko memiliki cedera parah.
Bahkan ia menjelaskan bahwa dengan dasar fisik yang belum bagus itu, pemain bisa saja belum mampu menjalani latihan dengan maksimal karena tak bisa dipaksakan.
"Saya melihatnya dengan pengalaman di timnas, ternyata banyak yang masuk ke timnas itu sebenarnya mereka belum memiliki dasar fisik yang bagus," ujar Asep sebagaimana dikutip BolaSport.com dari YouTube Hasani's Corner, Senin (4/3/2024).
:Sebagai contoh, mungkin mereka push-up, sit-up dan lain-lain atau core muscles training, itu ternyata mereka banyak yang belum bisa atau maksimal," jelasnya.
"Jadi kalau saya melihatnya adalah satu sisi, kalau dari saya sebagai fisioterapi, resiko cederanya bisa lebih tinggi karena mereka punya badan ini tidak siap untuk dibawa bermain di level yang lebih tinggi," ucapnya.
Menurut Asep ada perbedaaan apabila berbicara fisik dulu dan sekarang.
Ia menjelaskan apabila dulu untuk masalah fisik itu hanya perlu latihan fisik bersama dan sudah selesai.
Menurutnya tak semudah itu, ia menilai bahwa pemain pun membutuhkan latihan fisik secara terpisah untuk meningkatkan performanya.
"Dulu orang berpikir fisik itu hanya didapatkan saat berlatih saja, dan itu memang ada. Tapi ada juga bahwa fisik itu seharusnya dilatih secara terpisah," kata Asep.
"Begitu kita bicara latihan fisik, dulu orang berpikir latihan fisik itu hanya tim saja, satu tim latihan bersama supaya fisiknya meningkat," ucapnya.
"Tapi ternyata kebutuhannya itu sekarang semakin spesifik, personal."
"Jadi beda posisi bisa beda kebutuhan fisiknya, dia pemain belakang, dia pemain gelandang, striker pasti beda."
Secara rinci Asep mengatakan bahwa apabila dulu tim pelatih hanya akan melihat VO2 Max saja.
Namun, saat ini tim pelatih di timnas Indonesia lebih ketat lagi, sehingga ia mengetahui sebenarnya banyak pemain yang belum memiliki dasar fisik bagus.
"Kalau dulu kan selalu VO2 Max. Kalau kita lihat sekarang itu, kekuatan otot, kita melihat daya tahan otot, dan kita melihat juga stabilitas otot, dan itu menjadi penting," tutur Asep.
Baca Juga: Melihat Peluang Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Bela Timnas Indonesia Lawan Vietnam
Dengan mengungkapkan hal ini, Asep berharap pemain-pemain di Indonesia nantinya bisa memiliki dasar fisik bagus.
Untuk itu, ia menekankan bahwa pemain seharusnya sudah dilatih penguatan fisik sejak kecil, sehingga saat dewasa lebih siap.
"Menurut saya, harus bukan hanya ketika mereka masuk ke timnas, tapi sejak masih kecil mereka sudah harus bisa," jelas Asep.
"Namun, di kita terlalu banyak mitos, padahal sebenarnya tidak seperti itu," pungkasnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Youtube |
Komentar