BOLASPORT.COM - Gregoria Mariska Tunjung menyesali kekalahannya yang terjadi pada babak 16 besar French Open 2024 usai dapati diri dikendalikan lawan sepenuhnya.
Misi balas dendam Gregoria kepada Aya Ohori pupus setelah dirinya justru jatuh dalam perangkap permainan wakil Jepang itu lagi pada laga yang bergulir di Adidas Arena, Paris, Prancis, Kamis (7/3/2024).
Tiket babak perempat final gagal digenggam pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah tersebut setelah takluk dalam straight game dengan skor 17-21, 16-21.
Kekalahan tersebut juga mencegah Gregoria untuk membukukan revans pada Ohori yang terakhir kali juga mengalahkan dia di Asian Games 2022.
Namun, hasil ini meninggalkan kekecewaan mendalam dari pemain 23 tahun itu sendiri.
Juara Kumamoto Masters 2023 tersebut mengakui kalah dari sejumlah aspek dari lawan.
Dalam pertandingan tadi, Gregoria memang mulai kalah cepat dalam pergerakan kakinya.
Sempat ada momen dia 'lupa' mengejar bola saat Ohori yang terkenal ulet masih tetap mampu mengembalikkan netting silangnya yang nyaris sulit dikembalikan.
Gregoria habis taktik untuk mencari celah kelemahan pemain yang awal tahun ini telah menjuarai Thailand Masters 2024 tersebut.
Dia juga menyesali kekalahannya yang banyak diakibatkan karena membiarkan diri disetir habis-habisan dalam arus pola permainan lawan.
"Saya akui hari ini lawan bermain sangat baik," kata Gregoria dikutip BolaSport.com dari siaran pers PBSI.
"Strategi yang dia terapkan membuat saya kewalahan," kata dia.
Kekalahan early exit ini membuat Gregoria lebih waspada menatap turnamen lebih akbar yakni All England Open 2024 pekan depan.
Di mana pada babak 32 besar, dia akan bertemu Yeo Jia Min (Singapura).
"Ini menjadi catatan besar untuk saya di turnamen minggu depan," kata Gregoria.
"Saya harusnya bisa menampilkan yang lebih baik, berusaha lebih lagi tadi tapi memang saya tidak bisa keluar dari tekanan," pungkasnya.
Kekalahan Gregoria hari ini memastikan tunggal putri Indonesia habis tak bersisa.
Kesempatan merengkuh gelar di ajang BWF World Tour Super 750 pun ikut pupus.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar