BOLASPORT.COM - Mantan bek sayap Liverpool, Alvaro Arbeloa, pernah mengalami kemudahan saat menjaga Lionel Messi.
Selama 15 tahun berkarier sebagai pesepak bola, Alvaro Arbeloa 20 kali bertemu Lionel Messi sebagai lawan.
Hasilnya adalah dia memetik tujuh kemenangan tujuh kekalahan.
Adapun enam bentrokan lain berakhir imbang.
Salah satu pertemuan paling berkesan bagi Arbeloa adalah partai Liverpool kontra Barcelona di Camp Nou pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2006-2007.
Kala itu, Arbeloa ditempatkan sebagai bek kiri.
Padahal posisi natural dia adalah mengawal sisi kanan pertahanan.
Peran Arbeloa sengaja diubah guna membendung Messi yang menempati pos sayap kanan Blaugrana.
Menurut sang palang pintu, pergerakan La Pulga dalam laga tersebut sangat mudah ditebak.
"Perbedaan utama dari Messi yang saya jaga pada hari itu dan beberapa tahun kemudian adalah bahwa dia hampir selalu menerima bola melebar sehingga memudahkan saya untuk menghalaunya," tutur Arbeloa seperti dikutip BolaSport.com dari Daily Star.
"Tidak terlalu man-to-man, tapi dengan sering masuk ke zona saya dan membiarkan dia menerima bola di sayap."
"Hal tersebut membuat saya lebih mudah untuk berada begitu dekat dengan dia dan saya juga mendapat bantuan dari (John Arne) Riise di lini pertahanan," kata juara Piala Dunia 2010 itu.
Perubahan posisi Arbeloa ternyata manjur untuk mematikan Messi.
Dengan sang superstar Argentina dibuat mati kutu, Liverpool berhasil menggebuk Barcelona 2-1.
The Reds mendapatkan dua gol via Craig Bellamy dan John Arne Riise setelah kebobolan lebih dulu oleh sundulan Deco.
Lalu dalam partai kedua di Anfield, Liverpool menyerah 0-1 dari Barcelona akibat gol tunggal Eidur Gudjohnsen.
Agregat akhir imbang 2-2, tapi Si Merah melaju ke perempat final karena menang gol tandang.
Waktu berlalu dan gaya bermain Messi pun mengalami perubahan.
Arbeloa menilai Messi versi sekarang lebih sulit diprediksi dibanding dulu.
"Mungkin perbedaan dari Messi versi selanjutnya, yang jelas masih sama bagusnya, adalah dia memulai dengan peran yang lebih bebas dan lebih banyak menerima bola di kotak penalti atau turun lebih jauh ke belakang," ucap Arbeloa.
"Itu membuat pemain lawan sangat sulit buat mendekati dia," pungkasnya.
Arbeloa semakin intens bertemu Messi usai merapat ke Real Madrid.
Selama kurun waktu 2009–2016, kedua pemain 16 kali terlibat bentrokan dalam pertandingan bertajuk El Clasico.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Dailystar.co.uk |
Komentar