BOLASPORT.COM - Duel antara Marc Marquez dan Pedro Acosta pada balapan MotoGP Qatar 2024 bak deja vu dari pertarungan antara sosok legenda dan calon suksesor 11 tahun yang lalu.
Pedro Acosta berhasil melakukan debut yang mengagumkan pada balapan seri perdana MotoGP Qatar di Sirkuit Lusail, Doha, Qatar, Minggu (11/3/2024).
Ada potensi dari seorang calon bintang dan kecerobohan rookie yang terjadi pada saat yang bersamaan dalam penampilan pembalap berusia 19 tahun itu di MotoGP Qatar.
Dari start yang kurang mulus, Acosta merangsek untuk mendekati posisi tiga besar sebelum degradasi ban yang tidak terkendali membuat juara dunia dua kali ini turun posisi.
Acosta akhirnya mengakhiri lomba di urutan kesembilan. Meski begitu, ada banyak hal yang bisa dibicarakan dari debut Si Hiu dari Mazarron.
Salah satunya adalah duel yang terjadi antara Acosta dengan Marc Marquez. Keduanya sempat bersaing dengan ketat untuk posisi keempat.
Setelah enam lap lebih membuntuti Marquez, Acosta melepaskan manuver klasik yaitu menyalip dengan memanfaatkan slipstream di lintasan lurus start/finis pada lap ke-12.
Setelah menahan manuver balasan dari Marquez, Acosta dapat mempertahankan posisi keempat sampai melakukan kesalahan pada lap ke-14.
Baca Juga: Saat Ducati-KTM Sengit di Depan, Yamaha Buat Fabio Quartararo Setengah Mati Amankan Finis P11
Duel Acosta dengan Marquez bak ulangan dari peristiwa 11 tahun yang lalu saat Marquez yang masih debutan bertarung dengan Valentino Rossi.
Para tokoh ini pun berada di situasi yang mirip.
Acosta disebut titisan Marquez sebagaimana Marquez dulu disebut titisan Rossi. Adapun Marquez kini sedang berusaha bangkit dari keterpurukan seperti halnya Rossi dulu.
Musim ini Marquez bergabung dengan Ducati yang kompetitif setelah krisis yang dialaminya hingga dua musim mengalami puasa kemenangan.
Faktor usia yang telah melewati kepala tiga turut membuat Marquez berani meninggalkan Honda. Ini sama seperti Rossi walau arahnya berbeda.
Rossi kembali ke Yamaha setelah dua musim menderita di Ducati, juga sampai dibuat tak pernah menang. Faktor U juga turut melandasi The Doctor untuk 'pulang kampung'.
Bagaimana dengan Acosta dan Marquez? Walau kalah, dua-duanya mencetak waktu lap tercepat dalam balapan. Start buruk Acosta pun juga dilakukan Marquez dulu kala.
Perbedaannya adalah posis finis.
Pada MotoGP 2013 Rossi finis kedua diikuti Marquez di posisi ketiga. Adapun kemarin Marquez finis keempat sedangkan Acosta lima anak tangga di belakangnya.
Hasil ini bisa dimaklumi mengingat Rossi dan Marquez pada 2013 sama-sama memperkuat tim pabrikan dengan motor anyar.
Sementara Marquez dan Acosta kini sama-sama memperkuat tim satelit walau Acosta mendapat dukungan teknis lebih baik dengan motor pabrikan dari KTM.
PERBANDINGAN PERFORMA | ||||
GP Qatar '13 | GP Qatar '24 | |||
Hasil | Rossi | Marquez | Marquez | Acosta |
Posisi Akhir | 2 | 3 | 4 | 9 |
Waktu Lomba | 42:45,792 | 42:46,003 | 39:38,298 | 39:46,464 |
Lap Tercepat | 1:55,765 | 1:55,445 | 1:52,773 | 1:52,657 |
Acosta cukup senang dengan pertarungannya dengan Marquez.
"Saya tidak punya waktu untuk berpikir karena hanya fokus dengan balapannya," ucapnya, dikutip dari GPOne.com.
"Pada akhirnya, ini seperti berlomba di Ranch dengan Valentino (Rossi), yang selalu spesial. Jelas ada tekanan, tapi saya rasa itu hal yang normal, karena ini adalah yang pertama kalinya."
Sementara soal manuvernya saat menyalip Marquez, Acosta percaya bahwa tidak ada yang salah dengannya walau keduanya hampir bersenggolan.
"Saya akui itu adalah sesuatu yang spesial dan sedikit sebuah masalah. Karena satu hal sudah jelas: sama sekali tidak ada hal yang salah," ucap Acosta.
"Itu cukup dekat, tetapi manuvernya sangat bersih dengan Marc."
Di sisi lain, Marquez memberikan pujiannya terhadap debut Acosta. Sementara soal kesalahan Si Bocah Ajaib dalam manajemen ban, Si Alien merasa itu wajar.
"Hari ini tentang mengatur ban dan jika seseorang tidak melakukannya dan hanya menekan, mereka bisa datang," ucap Marquez, dikutip dari Crash.net.
"Ketika dia menyalip saya, dia mengendarai motornya dengan sangat baik. Dia terbilang impresif untuk seorang rookie, tetapi jelas dia menghancurkan bannya saya kira."
"Akan tetapi, itu adalah hal yang harus dia lakukan, dia perlu untuk menekan dan mempelajari hal-hal semacam ini. Itu bagus."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar