BOLASPORT.COM - Direktur kepelatihan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Rexy Mainaky mengupas performa Aaron Chia/Soh Wooi Yik pada final All England Open 2024.
Pasangan peringkat 5 dunia tampil baik dengan mengalahkan wakil Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, pada perempat final dan Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan (Taiwan) pada semifinal.
Namun, mereka menganggap Fajar/Rian terlalu tangguh untuk ditaklukkan sehingga kalah dua gim langsung 16-21, 16-21 pada final yang berlangsung di Utilita Arena, Birmingham, Inggris (17/3/2024).
Rexy mencatat bahwa Chia/Soh memiliki peluang untuk membalikkan keadaan pada babak final, tetapi menunjukkan kurangnya ketenangan.
"Fajar/Rian mendominasi net, sedangkan Woo Yik terlihat risih, kurang ulet," kata Rexy dilansir dari News Straits Times.
"Pasangan kami menemukan ritmenya saat kedudukan 10-10 pada gim kedua, tetapi kurang solid."
"Mereka melewatkan banyak peluang untuk mengakhiri laga lebih awal, sehingga membuat wakil Indonesia mendapatkan kepercayaan diri," ujar peraih medali emas ganda putra Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagdja itu,
Meski begitu, Chia/Soh tetap mengambil hikmah di balik kegagalan tersebut.
Mereka berjanji untuk menggunakan perjalanan inspiratif mereka ke final All England sebagai bahan bakar pada Olimpiade Paris 2024, 26 Juli-11 Agustus.
Ganda putra nomor lima dunia itu semula diharapkan mengakhiri penantian 17 tahun ganda putra untuk meraih gelar All England yang kali terakhir diraih pada 2007 melalui Koo Kien Kiet/Tan Boon Heong.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thestar.com.my, NST.com.my |
Komentar