BOLASPORT.COM - Penyerang Manchester United, Rasmus Hojlund, buka suara soal periode negatifnya bersama Setan Merah di Liga Inggris.
Rasmus Hojlund merupakan salah satu rekrutan anyar Manchester United pada musim panas 2023.
Bomber timnas Denmark itu didatangkan dari Atalanta dengan harga yang cukup mahal, yakni sebesar 72 juta pounds.
Keputusan Man United membeli Hojlund karena butuh mesin gol baru sepeninggal Cristiano Ronaldo.
Hojlund diharapkan mampu mengemban tugas tersebut pada musim 2023-2024.
Penyerang berusia 21 tahun itu berhasil menunjukkan taringnya di ajang Liga Champions.
Dia berhasil mengemas lima gol dari enam pertandingan fase grup sebelum Man United tersingkir.
Namun, performa kontras justru ditunjukkan Hojlund di Liga Inggris.
Hojlund sempat mengalalami puasa gol selama 14 pertandingan beruntun.
Baca Juga: Legenda AS Roma: DNA Eropa? AC Milan Sekarang Beda dengan yang Dulu!
Hal itu membuat sang striker dikritik habis-habisan.
Hojlund baru bisa buka puasa pada pertandingan ke-15 dengan mencetak satu gol untuk membantu Setan Merah menang 3-2 atas Aston Villa di laga Boxing Day.
Setelah itu, keran gol Hojlund di liga domestik tak terbendung.
Dia berhasil menciptakan total 7 gol dalam 6 pertandingan berturut-turut sebelum mengalami cedera otot.
Terkait badai kritik yang sempat dialaminya, Hojlund mengaku puas sekarang bisa membungkam mulut para pengkritik.
"Senang rasanya bisa membungkam orang yang mengkritik saya," ucap Hojlund seperti dikutip BolaSport.com dari Evening Standard.
"Tentu saja, saya sedikit terganggu karena orang-orang terus membicarakan gol yang belum tercipta di Liga Inggris, padahal tidak banyak orang yang membicarakan fakta bahwa saya adalah pencetak gol terbanyak di Liga Champions pada saat yang bersamaan."
"Saya tidak bisa memahaminya, jadi lebih baik lagi jika mengubah 0 menjadi 1."
Baca Juga: Messi dari Turki Bikin Real Madrid Pecah, Carlo Ancelotti dan Manajemen Klub Beda Pendapat
"Saya bisa merasakan dukungannya sejak hari pertama, tapi yang jelas banyak yang ingin melihat Anda terpuruk karena Anda sudah mencapai level yang Anda capai, dan banyak pula yang mungkin iri."
"Banyak komentar positif, tapi ada juga beberapa hal negatif yang harus saya atasi."
"Awalnya agak sulit membedakan satu sama lain."
"Saya berasal dari generasi di mana ponsel dan media sosial dibaca dalam jumlah yang tidak masuk akal."
"Saya segera menyadari bahwa Anda jarang mendapat hasil baik atau buruk, jadi saya segera memutuskan untuk menyimpannya sebelum pertandingan," tuturnya menambahkan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Evening Standard |
Komentar