BOLASPORT.COM - Tunggal putri Korea Selatan, An Se-young, membenarkan cedera yang masih dialami. Selama sang Ratu Bulu Tangkis bermain dengan menahan rasa sakit teramat sangat pada lututnya.
Perjalanan An Se-young menjelang Olimpiade Paris 2024 kini dihantam ujian besar.
Cedera lutut kanannya yang dialaminya pada final Asian Games 2022 pada September lalu, di mana dia masih bisa meraih medali emas, ternyata belum sembuh benar.
Dalam keadaan kondisi fisik belum fit 100 persen, An memang masih sempat berhasil mencicipi gelar juara dua kali pada tahun ini.
Pada awal tahun ini An sukses memenangi Malaysia Open 2024 (Super 1000) yang diikuti dengan torehan serupa di French Open 2024 (Super 750).
Di final French Open 2024, dia mengalahkan musuh bebuyutannya, Akane Yamaguchi (Jepang), dengan skor 10-21, 21-19, 14-21 dalam pertandingan berdurasi 1 jam 4 menit.
Sepekan kemudian dia kena revans dari Yamaguchi di semifinal All England Open 2024 dalam pertandingan yang bahkan lebih alot hingga berlangsung selama 1 jam 22 menit.
Kekalahan dalam turnamen prestisius itu diakui An Se-young memang banyak dipengaruhi faktor cedera lutut.
Pada gim ketiga, An berulang kali memukul-mukul kaki kirinya yang tampaknya mengalami kram teramat sangat karena mendapat tekanan lebih besar.
"Lutut saya sakit setelah memainkan pertandingan panjang dan reli yang panjang," ucap An se-young dikutip BolaSport.com dari YNA.co.kr.
Meski demikian, rasa sakit teramat sangat berusaha ditahan kuat oleh An.
Pemain kelahiran Gwangju, Korea Selatan, itu berusaha mengambil hikmah bahwa inilah salah satu kehidupan atlet yang harus ia jalani.
"Namun saya merasa, bahwa memang inilah alasan saya bermain bulu tangkis," tandas peraih emas Asian Games 2022 itu.
"Saya belajar banyak setelah bertahan dalam waktu yang lama," ucapnya.
Teror cedera memang bisa terus menghantui An Se-young menyusul kondisi lutut dia yang masih bisa kambuhan.
Akan tetapi, hal itu tidak menyurutkan semangat dan motivasi pemain berusia 22 tahun ini untuk menyongsong Olimpiade Paris 2024.
Di usia yang masih muda, An memang hampir meraih segalanya: peringkat 1 dunia, medali emas Kejuaraan Dunia, Uber Cup, beregu dan individu Asian Games, serta All England Open.
"Saya akan mengikuti lebih sedikit turnamen jika saya menjadi nomor satu di dunia," ucapnya setengah bercanda.
An pun masih bisa melihat sisi positif dari kesulitan yang dialaminya. Setidaknya, kepercayaan dirinya justru bertambah.
"Saya sempat menyerah di bulan Januari (India Open 2024, red) tapi kemajuan kali ini adalah saya bisa bertahan dan mencapai semifinal," ulas An.
"Kepercayaan diri saya semakin meningkat, dan saya menantikan masa depan."
"Saya puas dengan penampilan saya yang lebih baik, daripada gugup dan cemas karena cedera yang saya alami."
"Akan mengecewakan jika saya bermain di Olimpiade (dengan kondisi seperti di All England kemarin), tapi saya senang bisa bertanding," tandasnya.
French Open 2024 menjadi target utama An Se-young karena pertandingan itu digelar di Adidas Arena, yang menjadi venue kompetisi bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024.
Dalam keadaan setengah cedera, dia masih mampu untuk juara adalah bukti bahwa pemain 22 tahun itu benar-benar punya bakat istimewa dan mental baja.
"Karena itu adalah tempat Olimpiade diselenggarakan, saya memiliki pola pikir 'ayo lakukan satu pertandingan lagi'," jelasnya.
"Bahkan jika saya kalah, saya punya gagasan yang kuat untuk memberikan semua yang saya bisa."
"Saya tidak sabar untuk melihat seperti apa penampilan saya empat bulan lagi di Olimpiade," pungkas An.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | yna.co.kr |
Komentar