BOLASPORT.COM - Paris Saint-Germain mendapat pembelaan dan orang Prancis disebut menjadi pihak yang patut disalahkan atas kepergian Lionel Messi.
Kepergian Lionel Messi dari Paris Saint-Germain masih menyisakan rasa pahit.
Setelah hampir setahun berlalu, musim terakhir Lionel Messi di Paris Saint-Germain memang tidak berakhir dengan baik.
Setiap Les Parisiens mengalami hasil minor, sang megabintang selalu menjadi sasaran amuk suporter.
Penyerang asal Argentina tersebut bahkan diteriaki secara tidak hormat di stadion sendiri.
Messi akhirnya enggan memperpanjang kontrak dua tahunnya bersama PSG.
Ia lalu memilih Inter Miami sebagai klub tujuan selanjutnya setelah meninggalkan Paris.
Mantan pemain PSG, Javier Pastore, memberi bocoran mengenai kondisi asli sebelum Messi pergi.
Baca Juga: Hasil FIFA Matchday - Luis Diaz Sumbang Assist, Kolombia Kalahkan Spanyol Lewat Gol Cantik
"Orang Prancis sebenarnya lebih bertanggung jawab untuk hal ini daripada PSG," kata Pastore seperti dilansir BolaSport.com dari La Nacion.
"Dilihat dari luar, PSG sebenarnya sudah berusaha untuk melindungi Messi," ucap pria asal Argentina ini.
Hanya saja, kehadiran suporter dengan tingkah bar-bar memang masih gagal untuk dibendung.
Paris Saint-Germain pun tidak bisa sepenuhnya membela sang pemain meski mendapat perlakuan kurang menyenangkan.
Menurut Pastore, PSG tidak bisa mengistimewakan kehadiran satu pemain saja.
Setiap klub akan melindungi dukungan suporter demi perjalanan yang lebih panjang.
Sementara pemain bisa datang dan pergi, suporter terbukti lebih setia mendukung klub.
Pertimbangan ini membuat status megabintang Messi seperti hal yang percuma.
Pengalaman legendaris sang megabintang tidak bisa menghindarkannya dari cemoohan suporter.
Ada sejumlah penyebab yang membuat Messi saat itu menjadi sasaran amuk suporter lokal.
Sang megabintang mengalahkan timnas Prancis kala membawa timnas Argentina menjuarai Piala Dunia 2022.
Orang-orang Prancis masih menyimpan rasa sakit hati dari kekalahan tersebut.
Performa Paris Saint-Germain yang kembali gagal memenangi Liga Champions menambah suasana panas di antara para suporter.
Belum lagi, penampilan klub juga mengalami naik-turun yang cukup ekstrem pada musim lalu.
Messi pun akhirnya harus melalui pengalaman yang kurang menyenangkan di klub tersebut.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Lanacion.com |
Komentar