BOLASPORT.COM - Kesedihan menyelimuti skuad Daejeon JungKwanJang Red Sparks setelah menelan kekalahan menyakitkan pada pertandingan pertama babak playoff Liga Voli Korea 2023-2024.
JungKwanJang Red Sparks tidak dapat memaksimalkan peluang emas yang hadir di depan mata saat bertandang ke markas Incheon Heungkuk Life Pink Spiders.
Bertanding di Samsan World Gymnasium, Incheon, Korea Selatan, Red Sparks kalah dengan skor 1-3 (25-22, 13-25, 23-25, 23-25).
Kekalahan ini terasa menyakitkan karena Red Sparks sebenarnya sempat berada di atas angin dengan keunggulan 22-16 pada set ketiga.
Akan tetapi, pertahanan Pink Spiders bak dinding yang sulit ditembus sesudahnya. Serangan Red Sparks yang dikenal menakutkan pun tidak mempan.
Pun demikian pada set keempat, setelah persaingan yang ketat hingga skor 22-23, Red Sparks kehilangan momentum di saat-saat terakhir.
Megawati menjadi sorotan pada pertandingan ini karena kegagalannya mengeksekusi spike yang berujung match point bagi Pink Spiders di 22-24.
Demikian juga pada set ketiga ketika opposite andalan timnas Indonesia itu terkena blok satu tangan Reina Tokoku membuat Red Sparks menyamakan skor 23-23.
Baca Juga: Megawati Merasa Bersalah Usai Red Sparks Kalah, Dukungan Mengalir Deras untuk Sang Bomber
Kesalahan beruntun dari Mega sampai membuat pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, membuang kesempatan video challenge.
Setelah back attack Mega yang lagi-lagi melebar, dan sudah jelas melebar, Ko mengambil waktu demi bisa berbicara dengan pemain asal Jember itu.
Kekecewaan besar terlihat dari wajah Megawati begitu Pink Spiders memastikan kemenangan.
Video fan cam yang beredar di media sosial memperlihatkan bagaimana penyerang asing lainnya yaitu Giovanna Milana, atau akrab disapa Gia, terus menghibur Megawati.
Megawati duduk bersila sambil menutup wajahnya. Libero Red Sparks yaitu No Ran, Gia, ibunda Gia, Kim Yoo-sol selaku penerjemah lisan mencoba menghiburnya.
Sementara itu, hanya berjarak beberapa meter dari mereka, Yeum Hye-seon selaku setter utama Red Sparks sekaligus kapten tim untuk sementara hanya diam saja.
Yeum sendirian merebahkan tubuhnya dengan posisi terlentang. Dia hanya memejamkan mata sebelum berkemas dan kembali ke ruang ganti duluan.
Setelah pertandingan setter timnas Korea itu juga mendapat gunjingan karena keputusannya untuk mengumpan Mega kendati performa partnernya itu sedang menurun.
Media Korea Segye menulis analisis pasca-pertandingan dengan judul "Bagaimana Jadinya jika Yeom Hye-seon Memilih Gia daripada Mega di Skor 23-22 pada Set Keempat?"
Dalam analisis mereka, Yeom Hye-seon memiliki keterbatasan opsi untuk memberi umpan karena cedera yang dialami penyerang utama lainnya yaitu Lee So-young.
Masalah Red Sparks makin bertambah karena middle blocker Jung Ho-young yang biasa memecah kebuntuan dengan quick juga ditarik sejak set ketiga karena masalah pada lututnya.
Sementara itu outside hitter pelapis yaitu Park Hye-min tampil kurang meyakinkan dengan rasio sukses bola serangan hanya 18,18 persen (2 dari 11 percobaan).
Saat dua meriam kembar berada di belakang, Yeom akhirnya tetap lebih banyak memberi umpan kepada Mega dari sisi kanan ataupun Gia dari sisi tengah.
Namun, kebuntuan tetap dialami Red Sparks pada pengujung set keempat saat Mega dan Gia sama-sama di baris belakang dan harus ikut membantu pertahanan.
Spike Mega yang berhasil akhirnya mengubah skor menjadi 23-21 sekaligus menggerakkan rotasi pemain sehingga Gia kembali ke posisi depan dan Park ke belakang untuk bertahan.
Gia tampil lebih efektif daripada Mega dalam hal serangan sepanjang pertandingan dengan total 31 poin (rasio sukses 46,88 persen) berbanding 20 poin (30,91 persen).
Akan tetapi, pada reli berikutnya, Yeom tidak memilih Gia dan kembali memberi umpan bagi Mega untuk sebuah back attack yang sayangnya keluar. Match point.
Segye menebak bahwa Yeom memilih Mega karena faktor lawan bloknya yang lebih pendek yaitu Tokoku (177cm) sementara Gia dijaga oleh Willow Johnson yang tingginya 191cm.
Ko Hee-jin selaku pelatih juga menyesalkan beberapa pengambilan keputusan yang keliru serta eror yang terjadi di momen krusial. Namun, dia tidak ingin menunjuk kambing hitam.
"Hal yang paling mengecewakan adalah ada banyak kesalahan dalam pertahanan," ucap Ko seperti dinukil dari MHN Sports.
"Serangan bisa dengan mudah keluar. Tetapi kami percaya diri dengan koneksinya karena kami banyak berlatih tetapi kami membuat sedikit kesalahan di sana."
"Saya pikir pemain tampil dengan bagus."
Red Sparks menghadapi misi kemustahilan untuk ke final karena pemenang 17 babak playoff sebelumnya adalah tim yang mampu merebut leg pertama.
Kembali mengutip Segye, kunci kebangkitan Red Sparks adalah performa Park Hye-min yang tampil untuk menggantikan Lee So-young yang fasih dalam menyerang dan bertahan.
Jika tak mampu banyak membantu dalam serangan, dia harus meningkatkan kontribusinya dalam bertahan, utamanya receive sehingga Mega dan Gia bisa menyerang dengan lebih maksimal.
Pada partai kedua Red Sparks akan menjamu Pink Spiders pada Minggu (24/3/2024) pukul 17.00 WIB di Chungmu Gymnasium, Daejeon, Korea Selatan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar