BOLASPORT.COM - Melesatnya karier Tomoka Miyazaki di peta tunggal putri dunia tak sekadar karena bakatnya, tetapi ada faktor lain yang berpengaruh dari hilangnya dua tunggal putri China yang jadi rival sengit.
Belakangan ini, nomor tunggal putri dikejutkan dengan melejitnya pemain yang belum lama mentas dari level junior, Tomoka Miyazaki.
Miyazaki memang telah menampakkan bakat dan talentanya sejak usia junior terutama setelah berhasil mengharumkan bulu tangkis Jepang dengan berhasil jadi Juara Dunia Junior 2022.
Sejak itu, pemain 17 tahun mulai rajin diikutan turnamen-turnamen BWF World Tour di level rendah.
Sampai pada tahun ini, dia akhirnya masuk ke dalam tim A pelatnas Jepang.
Menjadi bagian dari tim A Jepang membuat Miyazaki diprioritaskan mengikuti turnamen utama dan lebih besar.
Hingga pertaruhan Jepang pun berbuah manis tatkala Miyazaki berhasl jadi kampiun pada Orleans Masters 2024.
Sepekan kemudian, di Swiss Open 2024, dia juga berhasil membuat kejutan dengan menumbangkan PV Sindhu (India) dan seniornya sendiri, Aya Ohori, untuk memijak semifinal sebelum takluk di tangan Carolina Marin (Spanyol).
Baca Juga: Diremehkan Legendanya Sendiri, Malaysia Tak Akan Bisa Melangkah Jauh pada Thomas Cup 2024
Melihat betapa meroketnya prestasi Miyazaki, seolah-olah membuat dirinya menjadi satu-satunya pemain tunggal putri yang paling menonjol pada tahun angkatannya.
Akan tetapi, jika ditelisik lebih lanjut, ada pula sejumlah faktor yang turut membuat Miyazaki makin menonjol sendiri dari rival lain.
Semua itu tidak lepas dari faktor hilangnya dua tunggal putri China yang sejatinya pernah membangun rivalitas sengit kontra Miyazaki di usia junior.
Mereka adalah Chen Lu dan Yuan An Qi.
Yuan An Qi adalah pemain muda kelahiran 2006.
Dialah yang menjadi lawan Tomoka Miyazaki pada final Kejuaraan Dunia Junior 2022 lalu. Yuan An Qi hanya kalah tipis dari Miyazaki dengan skor 14-21, 22-20, 17-21.
Di usia junior, dia sudah meraih gelar juara dari Belgian Junior dan Slovenia Junior 2022.
Sayangnya, ketika kariernya sedang berkembang, Yuan mengalami musibah ketika tampil pada semifinal Kejuaraan Nasional 2022 saat unggul 18-15 dari lawannya Dai Wang.
Yuan mengalami cedera serius pada lututnya akibat pendaratan tidak tepat hingga diantar keluar lapangan dengan kursi roda. Belum ada kepastian kapan dia comeback hingga absen dari turnamen selama 1,5 tahun lamanya.
Sedangkan Chen Lu, pemain kelahiran 2002 itu juga sejatinya menjadi aset emas tunggal putri China yang belakangan juga merekah setelah meraih tiga gelar juara di Bahrain International Challenge, Bahrain International Series dan Hangzhou China International Challenge 2023 serta runner-up Ruichang China Masters 2023.
Ketika namanya baru mulai merekah, China kembali diuji dengan cara yang hampir sama setelah Chen mengalami cedera lutut kiri.
Hal itu terjadi di semifinal Orleans Masters 2024 lalu, saat Chen sedang unggul 10-5 atas Miyazaki di gim pertama. Dia terkilir dan merintih kesakitan hingga harus diantar keluar lapangan dengan kursi roda. Belum ada kepastian kapan Chen akan kembali, tapi diperkirakan juga akan lama.
Baca Juga: Jadwal Kejuaraan Asia 2024 - Menanti Lanjutan Akhir Bahagia dari Wakil Indonesia
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Aiyuke |
Komentar