"Ini akan sangat menarik karena kami akan bekerja di lapangan dan sudah saling mengetahui satu sama lain," ucap pemain asal Amerika Serikat (AS) itu.
"Kenapa memilih Indonesia? Saya rasa ini waktu yang sempurna untuk saya agar tetap bermain voli karena saya baru saja mengikuti Liga Voli Korea."
"Jadi, saya ingin menantang diri saya sendiri untuk tetap bermain voli dan menghidupkan passion saya karena sangat sulit."
"Saya sangat antusias untuk bersenang-senang dan tetap bermain. Tujuan saya dalam karier ingin bermain di profesional championship dan untuk negara saya ingin bermain untuk negara saya di tim AS."
Menghadapi taktik Mega dalam persaingan di Korea, pemain berusia 25 tersebut mengakui bahwa tidak mudah untuk menghadapi Mega.
"Saya rasa sangat sulit karena kami tidak tahu apa yang akan terjadi dan kesempatan yang didapat. Hal terpenting adalah mental," ujar Gia.
"Selain itu, menikmati pertandingan. Persiapan saya baru dari Korea 2 minggu lalu. Setelah itu saya berlatih dengan suami saya di Italia berlatih fisik dan lari untuk memberi waktu bagi saya break sejenak."
"Baru setelah itu saya mulai gym dan memulai latihan," ucap pemain yang akan menggunakan nomor 77 pada tim Pertamina.
"Mendapat jersey no 77 sangat excited. Angka 77 bukan sekadar angka keberuntungan. Bagi saya dan banyak orang lainnya, ini menandakan kelengkapan" tutur Gia.
"Di Bible, adalah bagian dari kesempurnaan. Apa pun yang terjadi, saya menanamkan ke dalam pikiran ini adalah hal yang sempurna dan saya hanya berusaha yang terbaik."
"Terima kasih atas sambutan kami di Red Sparks, dan orang-orang yang mem-follow kami. Itu adalah hal yang istimewa mendapat support dan pesan dari penggemar dan kepada Ibu Saya."
Sebelum resmi berjersey Pertamina, Gia akan tampil lebih dulu pada laga ekshibisi bersama Red Sparks di Indonesia Arena, Jakarta pada 20 April mendatang.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar