BOLASPORT.COM - Mantan juara kelas ringan UFC, Charles Oliveira, mengungkapkan mengapa ia begitu percaya diri pada detik-detik terakhir dalam duelnya kontra Arman Tsarukyan di UFC 300.
Charles Oliveira dan Arman Tsarukyan bertarung alot sampai-sampai kedua memiliki penilaian yang sama saat memasuki ronde ketiga.
Oliveira dan Tsarukyan sama-sama mengantongi penilaian 19-19 yang didapat dari ronde kesatu dan ketiga.
Hingga akhirnya Oliveira harus menelan kekalahan lewat keputusan angka terpisah karena hanya ada satu juri yang memenangkannya di ronde terakhir.
Meski demikian, Do Bronx hampir saja mencetak kemenangan submission pada 30 detik terakhir.
Oliveira berhasil melancarkan percobaan kuncian terakhir dengan teknik D'Arce Choke.
Baca Juga: Jeka Saragih Kembali ke Oktagon, Hadapi Alumni Ajang Tarung Sepupu Khabib
Sampai-sampai ia begitu percaya diri dengan menjulurkan lidahnya usai merasa kuncian berhasil masuk ke leher Tsarukyan.
Wasit yang memimpin pertandingan bahkan sampai melihat lebih dekat kondisi wajah Tsarukyan yang tengkurap ke kanvas.
Oliveira mengatakan mengapa ia menjulurkan lidah karena menganggap Tsarukyan sudah pingsan pada momen tersebut.
"30 detik (tersisa), itu sangat ketat, salah satu kuncian yang paling saya sukai, kuncian leher D'Arce," kata Oliveira dilansir BolaSport.com dari MMAFighting.
"Saya kira ia sudah pingsan, itulah mengapa saya menjulurkan lidah saya, bercanda, anda tahu? Tetapi saya tidak tahu, itu adalah bagian dari permainan," ujar Oliveira.
Dilansir BolaSport.com dari UFC Stats, Oliveira tercatat berhasil melakukan percobaan kuncian empat kali, sementara Tsarukyan tidak sama sekali.
Oliveira menyesal tidak mampu menyelesaikan Tsarukyan lewat kunciannya.
"Beberapa hal memang tidak ditakdirkan untuk terjadi," kata Oliveira.
"Kuncian Guillotine (di awal ronde kesatu), saya tidak akan kehilangan posisi ini. Arman adalah pria yang sangat kuat."
"Saya menyambungkan beberapa serangan, mengalami momen buruk dan baik."
"Tiga ronde, tiga kuncian yang terkunci, dan waktu habis. Itu tidak seharusnya terjadi."
Oliveira lalu membedah pertandingannya dengan Tsarukyan.
"Saya harus menghentikannya (Tsarukyan)," kata Oliveira.
"Hasil laga ini diserahkan pada juri, dan itu adalah keputusan mereka, tidak ada yang dapat kami lakukan."
"Jika Anda kembali ke ronde pertama, Anda akan melihat bahwa saya lebih banyak mencoba untuk menghentikannya dan mereka memberi nilai untuk saya."
"Ronde kedua lebih dekat dan saya berakhir dengan kuncian triangle choke yang terkunci, dan mereka memberikannya."
"Ronde ketiga, ia berada di posisi atas, memeluk saya di sana, namun tidak melakukan jiu-jitsu atau apa pun.
"Dan saya mengakhiri laga dengan kuncian leher, dan mereka (juri) masih memberikan kemenangan (untuk Tsarukyan). Tidak banyak yang dapat kami lakukan."
Meski sedikit kecewa, Oliveira sama sekali tidak putus asa dan memilih fokus untuk menghadapi pertarungan berikutnya.
Kekalahan dari Tsarukyan hanya membuat turun satu peringkat ke posisi kedua penantang gelar dan masih dalam jajaran elit kelas ringan UFC.
"Kami tidak perlu putus asa," kata Oliveira.
"Saya ingin kembali (berlatih) sesegera mungkin. Tentu saja, sebuah laga melawan Max Holloway akan sangat luar biasa, namun ia akan kembali ke divisinya untuk memperebutkan gelar juara 145 pon."
"Justin Gaethje terluka hidungnya, maka kami harus berpikir (apa langkah selanjutnya bagi saya)," ujar Oliveira.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | MMAFighting.com |
Komentar