BOLASPORT.COM - Last dance mantan tunggal putra nomor satu dunia di Thomas Cup 2024, Kento Momota, akan berlangsung dalam senyap karena penurunan peringkatnya.
Thomas Cup 2024 dipastikan akan menjadi turnamen terakhir Kento Momota setelah menyatakan pensiun sesudahnya.
Thomas Cup punya kenangan indah bagi Momota karena menjadi turnamen yang mengorbitkan namanya ke konstelasi pemain top dunia.
Dalam debutnya memperkuat tim Thomas Jepang di usia belum genap 20 tahun, Momota sukses menghadirkan decak kagum.
Mental kuat Momota langsung bersinar saat dia tak pernah sekali pun kalah kendati tampil sebagai tunggal putra kedua hingga membawa Jepang menjadi juara Thomas Cup untuk pertama kalinya.
Momota menjelma menjadi salah satu pemain terkuat. Hukuman skors selama 1 tahun lebih tak menghalanginya untuk mendominasi hingga merebut 11 gelar juara pada 2019, rekor dunia.
Sayangnya, kecelakaan setelah menjadi kampiun Malaysia Masters pada Januari 2020 merenggut masa depan Momota untuk melanjutkan hegemoninya.
Momota tak pernah sama lagi. Rentetan hasil pahit membuatnya sempat hiatus dari bulu tangkis dan mempertimbangkan pensiun.
Meski sempat merasakan kembali manisnya podium tertinggi di Korea Masters 2023, Momota membulatkan tekad untuk gantung raket di usia 29 tahun.
Thomas Cup 2024 menjadi turnamen perpisahan Momota bersama tim nasional Jepang sebelum fokus membangun bulu tangkis di negaranya sendiri.
Tarian terakhir mantan raja ini akan berlangsung dalam senyap karena menjadi tunggal putra dengan peringkat terbawah di tim Thomas Jepang.
Partai tunggal putra ketiga menjadi opsi terbaik bagi Momota, kini rank 51 dunia, karena dia tidak boleh melangkah rekannya yang peringkatnya lebih tinggi.
Melihat daftar urutan pertandingan yang diperbolehkan, Momota paling cepat tampil pada partai ketiga, itu pun syaratnya salah satu pasangan ganda lawan tampil rangkap di dua partai tunggal.
Di babak penyisihan Grup B di mana Jepang tergabung bersama Taiwan, Jerman, dan Rep. Ceska, pemain-pemain yang berpeluang dihadapi Momota bukan rivalnya semasa masih berjaya.
Cuma Wang Tzu Wei (Taiwan) yang terbilang cukup terkenal dan bisa dihadapi Momota dalam partai yang menentukan.
Sinar Momota barangkali baru terlihat mulai babak knock-out di mana dirinya bisa menentukan hasil akhir pertandingan.
Momota tak bisa diremehkan. Rekornya semua ajang beregu internasional setelah periode pasca-trauma cukup oke dengan 11 kali menang dan 5 kalah.
Deretan pemain tangguh seperti Chou Tien Chen (Taiwan), Lee Zii Jia (Malaysia), hingga Shi Yu Qi (China) mampu dikalahkannya.
Pada penampilan terakhirnya di Thomas Cup, tepatnya pada semifinal edisi 2022, Momota mampu membuat Anthony Sinisuka Ginting berjuang keras.
Ginting memerlukan 1 jam 21 menit untuk mengalahkan Momota dengan skor 21-13, 14-21, 21-12 dalam pertandingan yang alot ini.
Adapun jika Jepang kembali berhadapan dengan Indonesia pada Thomas Cup 2024, calon lawan Momota adalah salah satu dari Chico Aura Dwi Wardoyo dan Alwi Farhan.
Chico punya bekal lebih banyak karena telah dua kali menghadapi Momota dan semuanya berakhir dengan kemenangannya.
Juara Taipei Open itu mengalahkan Momota pada Kejuaraan Asia 2022 (21-17, 17-21, 21-7) dan Japan Open 2022 (21-15, 22-20).
Momota sendiri tidak mau kalah lagi. Dia mau tampil habis-habisan dalam penampilan terakhirnya di ajang internasional.
"Thomas Cup akan menjadi kulminasi dari karier saya, jadi saya ingin bergerak ke semua sudut lapangan dengan dengan rasa lapar yang besar," ucap Momota, dilansir dari Badminton Spirit.
"Saya berharap orang-orang bisa menonton saya dengan semangat yang kuat."
Thomas dan Uber Cup 2024 akan diselenggarakan pada 27 April hingga 5 Mei di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, China.
REKOR MOMOTA DENGAN TUNGGAL KETIGA DARI 8 TIM TERATAS THOMAS CUP 2024
No | Tim | Pemain | Rekor (M-K) |
1 | China | Lu Guang Zu | 1-0 |
2 | Denmark | Rasmus Gemke | 6-2 |
3 | Indonesia | Chico Aura D. W. | 0-2 |
5 | Malaysia | Cheam June Wei | 0-0 |
6 | India | Kidambi Srikanth | 16-3 |
7 | Taiwan | Wang Tzu Wei | 5-0 |
8 | Korea | Lee Yun-gyu | 0-0 |
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar