BOLASPORT.COM - MotoGP dalam misi mengembangkan pasar. Setelah menggenggam Asia dan Eropa, mereka melihat ke Amerika. Namun, sudah cukupkah bekal mereka?
Akuisisi Dorna Sports oleh Liberty City dalam kesepakatan senilai 4,1 miliar dolar AS (66 triliun rupiah) membuat MotoGP mengharapkan jejak kesuksesan yang sama seperti Formula 1.
Sebabnya adalah keberhasilan Liberty City mengangkat popularitas F1 ke level yang baru dan sukses menembus Amerika Serikat yang menguasai pangsa pasar konsumen di dunia.
Saat MotoGP malu-malu mengungkap jumlah penonton GP Americas, F1 memamerkan angka penonton GP Amerika Serikat yang mencapai 432 ribu penonton di trek yang sama tahun lalu.
MotoGP bukannya tak berusaha. Beberapa inovasi di F1 telah diadopsi, termasuk penambahan lomba sprint yang mengubah tradisi.
Selain itu soal balapan MotoGP lebih mampu menyajikan persaingan langsung yang lebih seru di lintasan daripada saudara tiri barunya.
Drama? Banyak. Lebih-lebih dengan banyaknya pembalap yang bisa menang seperti Francesco Bagnaia, Maverick Vinales, Jorge Martin, hingga bocah ajaib Pedro Acosta.
Namun, apa yang masih kurang? Mantan juara balap motokros Amerika Serikat, Roland Sands, mencoba memberikan pendapatnya.
Baca Juga: Tersesat Seperti Kehilangan Kompas, Bos Honda pun Motornya Tak Sejalan dengan Teori
"Orang-orang Amerika tidak akan peduli dengan orang-orang Eropa memutari sirkuit dengan motor sampai ada alasan untuk melakukannya," ucap Sands, dilansir dari CNN.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | cnn.com |
Komentar