BOLASPORT.COM - Tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, mengatasi tantangan laga buta untuk membuka poin Indonesia dalam pertandingan kontra Thailand di Thomas Cup 2024.
Anthony Sinisuka Ginting sukses meredam perlawanan Panitchaphon Teeraratsakul dalam partai tunggal putra pertama Indonesia vs Thailand di babak penyisihan Grup C Thomas Cup 2024.
Kemenangan dua gim langsung dengan skor 22-20, 21-14 untuk kemenangan Ginting menutup pertandingan di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, China, Senin (29/4/2024).
Ginting sempat mengalami kesulitan pada gim pertama hingga sempat tertinggal dari 7-8 hingga 11-12 dan kembali kecolongan lagi 16-15.
Juara Asia 2023 tersebut menilai Teeraratsakul berhasil menyulitkannya dengan kecepatan dan serangan, utamanya pada gim pertama.
Masalahnya, Ginting belum pernah menghadapi Teeraratsakul, pemain peringkat 105 dunia.
Harus membaca permainan lawan sekaligus menemukan obatnya, tunggal putra rank 7 dunia itu memerlukan waktu 42 menit untuk bisa memenangkan pertandingan.
"Ini pertemuan pertama saya dengan dia jadi tadi masih meraba-raba pola permainan lawan," ucap Ginting dalam siaran pers dari PBSI.
Baca Juga: Hasil Thomas Cup 2024 - Anthony Ginting Gocek Pemain Thailand dengan Ciamik, Indonesia Unggul
"Di samping itu harus ada menyesuaikan pola permainannya seperti apa dan adaptasi kondisi lapangan seperti apa."
"Lawan di gim pertama bermain baik. Dari kecepatan dan serangannya cukup menyulitkan. Di gim kedua saya bisa lebih tenang dan sudah mulai menemukan cara bermain yang saya inginkan."
Teeraratsakul sejatinya bukan lawan yang diprediksi Ginting.
Sebab, menurut urutan peringkat pemain di tim Thomas Thailand, lawan Ginting untuk partai tunggal putra pertama seharusnya adalah Kunlavut Vitidsarn.
Akan tetapi, Thailand memutuskan untuk mengistirahatkan pemenang medali emas Kejuaraan Dunia 2023 tersebut.
Padahal Vitidsarn menjadi satu-satunya penyumbang poin Thailand saat dikalahkan India dengan skor 1-4 pada pertandingan pertama.
Persiapan Ginting pun baru dimulai setelah susunan pemain keluar.
"Memang awalnya saya mempersiapkan diri untuk melawan Kunlavut tapi ada pikiran untuk tidak terpaku dengan dia terus karena tim Thailand pasti punya strategi."
"Akhirnya saya juga mempelajari permainan yang lain lalu ketika susunan pemain sudah keluar, setidaknya sudah ada gambaran di lapangan akan seperti apa," ucap Ginting.
Ginting kini mempersiapkan diri untuk pertandingan berikutnya.
Jeda antar-pertandingan yang lebih panjang di turnamen beregu dimanfaatkannya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang tersisa.
"Memang agak berbeda dari turnamen perorangan yang setiap hari bermain tapi kalau di beregu kita bisa dapat rest satu hari setelah pertandingan pertama kemarin."
"Itu bisa dipergunakan untuk latihan, memperbaiki apa yang kurang. lebih ngenakin lagi. Itu cukup bagus dan menguntungkan," tukas Ginting.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar