Dan rasa percaya diri itu muncul setelah terus-terusan dibantu Fadia dan asng pelatih Eng Hian, yang membuatnya mampu melupakan soal kondisi pasca-cedera di kakinya.
"Awal masuk sampai poin 15 gim pertama, saya merasakan tegang dan coba melepaskan itu dengan meyakinkan diri sendiri," jelas Apriyani dikutip BolaSport.com dari pers rilis PBSI.
"Dibantu Fadia juga untuk setiap pukulan tidak harus memikirkan kaki saya."
"Semua sudah ok, saya sejujurnya sudah tidak terlalu (memikirkan cedera). Hanya memang Fadia dan pelatih mengingatkan dan itu cukup membuat percaya diri naik," tandasnya.
Sementara itu, Fadia yang juga berperan mengcover Apriyani jika dalam kondisi rotasi tertentu, menyebutkan bahwa mereka telah mempelajari pergerakan dan permainan lawan.
Riwayat tiga kali pertemuan sebelumnya menjadi bekal mereka dalam mengatur strategi.
"Secara permainan, pola kami tidak jauh berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kami sudah sama-sama tahu, jadi di lapangan kami benar-benar siap."
"Benar-benar in dan tahu mau melakukan apa di lapangan, lebih yakin," tegas Fadia.
Di sisi lain, selebrasi di akhir laga dari Apriyani terlihat begitu membara saat berhasil membuat Indonesia dalam posisi di atas angin atas Thailand.
Soal selebrasi itu, Apriyani mengaku memang sangat bahagia lantaran tim Uber Indonesia benar-benar sedang ada di fase menanjak.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar