BOLASPORT.COM - Kekalahan tunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen di partai krusial pada Thomas Cup 2024 menyisakan tanda tanya tentang kebugaran fisiknya.
Sudah memasuki bulan kelima dari tahun 2024 dan Viktor Axelsen masih belum juga merengkuh gelar juara satu pun.
Raja bulu tangkis dunia asal Denmark itu justru menunjukkan performa yang agak menurun dibandingkan penampilannya tahun lalu.
Kekalahan terbaru dialami Axelsen ketika memperkuat Denmark dalam pertandingan melawan Taiwan pada babak perempat final Thomas Cup 2024.
Juara Dunia dua kali itu kecolongan saat menghadapi Chou Tien Chen (ranking 14) pada partai pembuka.
Padahal di atas kertas, pertandingan itu harusnya bisa menjadi milik Denmark. Namun, Axelsen tertikung setelah sempat unggul.
Pemain yang akrab disapa Viggo itu akhirnya kalah dengan skor ketat 19-21, 21-14, 19-21. Denmark kemudian dikalahkan Taiwan dengan skor 1-3.
Di Thomas Cup 2024, performa tidak maksimal dari seorang Axelsen sejatinya sudah tercium ketika Denmark bertemu Hong Kong pada fase grup.
Baca Juga: Jadwal Turnamen Bulu Tangkis Mei 2024 - Pemanasan Jelang Olimpiade Paris 2024
Axelsen langsung dipaksa bermain rubber game saat berjumpa tunggal putra di luar peringkat 10 besar lainnya yaitu Lee Cheuk Yi dengan skor 21-14, 18-21, 21-19.
Melihat tren Axelsen yang belakang sering kalah rubber game dengan skor ketat, tanda tanya tentang kebugaran fisiknya mencuat.
Selain itu, ayah dua anak itu juga kerap memperlihatkan rasa frustrasi saat kesulitan mencari solusi ketika ditekan lawan.
"Saya benar-benar sangat kesal," kata Axelsen setelah dikalahkan Chou, dikutip BolaSport.com dari TV2 Sport Denmark.
"Tentu penyebab yang paling besar karena saya kalah dalam bertanding. Tetapi yang tak kalah membuat kesal adalah cara saya kalah."
"Menyedihkan, menyedihkan, menyedihkan."
"Rasanya seperti saya merasa ingin menghancurkan sesuatu di sana. Mungkin ini bukan pertanda bagus," tandasnya.
Axelsen memberikan sedikit gambaran tentang kekalahan dirinya yang belakangan diakibatkan oleh faktor fisik.
Sejak menjuarai BWF World Tour Finals 2023, peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 itu belum menunjukkan permainan ganas seperti biasanya.
Padahal, bulan-bulan ini adalah masa krusial menuju Olimpiade Paris 2024.
"Dan sayangnya, saya tidak unggul baik dari pola pikir maupun fisik. Lebih banyak ke persoalan fisik. Yang mana ini adalah hal yang sangat paling saya frustrasikan," kata Axelsen.
"Saya pikir saya bisa bermain baik, tetapi ternyata buruk. Tapi yah, saya sudah melakukan apa yang saya bisa," katanya.
Tahun ini, Axelsen sudah pernah menelan kekalahan dari beragam pemain dari tipe reli hingga menyerang, baik di ranking 10 besar maupun luar 10 besar.
Axelsen telah kalah dari 5 pemain berbeda.
Sebelum kalah dari Chou Tien Chen di Thomas Cup 2024, dia sudah lebih dulu menelan kekalahan dari Shi Yu Qi (China) pada semifinal Malaysia Open 2024.
Axelsen kemudian kalah dari Wang Tzu Wei (Taiwan) pada babak kedua French Open 2024 dan dari Anthony Sinisuka Ginting pada perempat final All England Open 2024.
Bahkan di Kejuaraan Eropa 2024, Axelsen juga gagal mempertahankan medali emasnya setelah disingkirkan Toma Junior Popov (Prancis) pada babak semifinal.
Ini menjadi pertama kalinya Axelsen gagal memenangkan satu gelar pun di lima bulan pertama dalam tahun sejak 2015.
Baca Juga: Sebelum Final Thomas Cup 2024, Shi Yu Qi Sempat Minder Lawan Tunggal Putra Indonesia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | TV2 Sport Denmark |
Komentar