Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ada Kelicikan Valentino Rossi, Marc Marquez Pernah Dianggap Kawan Sebelum Masuk Daftar Musuh Bebuyutan

By Agung Kurniawan - Kamis, 9 Mei 2024 | 13:00 WIB
Valentino Rossi dan Marc Marquez berjabat tangan setelah kualifikasi MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone, Inggris, 24 Agustus 2019.
MOTOGP.COM
Valentino Rossi dan Marc Marquez berjabat tangan setelah kualifikasi MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone, Inggris, 24 Agustus 2019.

BOLASPORT.COM - Marc Marquez sempat dianggap Valentino Rossi sebagai kawan dan menjadi suksesornya sebelum hal itu berbalik pada musim 2015 lalu.

Sebagai salah satu pembalap paling ikonik di pentas MotoGP, nama Valentino Rossi tentunya menjadi daya tarik sempurna bagi para penggemar.

The Doctor memiliki perjalanan karier yang cukup panjang di mana dia melakoni debut di kelas 125cc pada musim 1996 dan memutuskan pensiun pada 2021.

Dalam rentang waktu karier yang cukup panjang tersebut, Rossi berhasil menorehkan sembilan gelar juara dunia di semua kelas balap.

Tidak hanya soal prestasi melalui raihan gelar juara dunia saja, karier yang panjang membuat pria Italia itu mencicipi berbagai rivalitas sengit.

Rossi tentunya pernah menghadapi rival-rival berat yang memiliki nama tenar di masa lalu dalam meraih gelar juara dunia.

Dari Max Biaggi, Sete Gibernau, Marco Melandri, Casey Stoner, Jorge Lorenzo hingga Marc Marquez pernah menjadi pesaingnya di lintasan.

Kepiawaian Rossi dalam meredam rival-rivalnya ketika masih aktif dulu juga diamini oleh Jorge Lorenzo.

Melalui siaran podcast bertajuk The Wild Project, Por Fuera membongkar bagaimana Rossi selalu menjadi protagonis dalam setiap rivalitas yang dialami.

Baca Juga: MotoGP Prancis 2024 - Kesaksian Jorge Lorenzo, Marc Marquez Tega Bikin Celaka Rival di Trek dengan Naluri Pembunuhnya

Lorenzo yang pernah menjadi rekan setim sewaktu di tim pabrikan Yamaha menilai Rossi juga memiliki gelagat licik kepada rivalnya.

Dia acap kali menjadikan pesaingnya sebagai kawan sebelum akhirnya levelnya mulai disamai ketika beradu cepat di lintasan.

Hal tersebut terlihat dari cara Rossi memperlakukan Marco Melandri, Sete Gibernau dan Casey Stoner yang berubah drastis.

Rossi sebelumnya memperlakukan mereka layaknya sahabat di depan kamera hingga level performa mereka meningkat.

Ketika level sudah meningkat, Rossi menunjukkan gelagat yang berbeda di mana mereka tampak seperti musuh bebuyutan.

"Rossi adalah teman Marco Melandri, tetapi begitu Marco mulai menunjukkan kemampuannya dan menyamainya, ia menjatuhkannya, melemparnya," ucap Lorenzo.

"Sete (Gibernau) juga demikian, mereka berteman baik dan ketika ia mulai bertarung untuk gelar juara, mereka menjadi musuh."

"Dengan Stoner juga demikian, dengan saya juga demikian," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari Motosan.

Situasi yang tidak jauh berbeda juga dialami Marc Marquez ketika mengawali kiprahnya di pentas kelas utama bersama Repsol Honda.

Lorenzo bahkan menyebut pada saat itu Rossi memperlakukan Marquez seperti suksesornya yang kelak akan menjadi penggantinya.

Momen itu buyar pada musim 2015 karena insiden pada GP Argentina, Rossi pun mulai memasukkan nama Marquez ke dalam daftar musuh bebuyutannya.

Puncaknya terjadi pada GP Malaysia melalui insiden Sepang Clash di mana hal itu membuat Rossi gagal meraih gelar juara dunia yang bisa dijangkaunya.

"Dia sangat berteman dengan Marquez dan selalu berpelukan, karena Rossi telah menerima bahwa dia adalah penerusnya," kata Lorenzo.

"Dan ketika pada tahun 2015 Rossi berpeluang mampu memenangkan gelar juara dunia terakhirnya."

"Mereka bermain di Argentina dan Marquez terjatuh, mereka bermusuhan," tuturnya menambahkan.

Peraih tiga gelar juara dunia kelas MotoGP itu menyadari bahwa apa yang dilakukan Rossi adalah semata-mata untuk menjaga performa.

Sikap Rossi akan sangat berbeda tatkala sang rival sudah mendekati level performanya saat berada di lintasan balap.

"Jika Anda melaju lebih lambat dari Rossi, Anda bisa menjadi temannya, tapi kami juga bisa," kata Lorenzo.

"Tapi saya percaya bahwa dia, yang juga saya yakini, perlu menciptakan musuh agar termotivasi, dia menciptakannya dan memaksanya."

"Ketika dia memiliki seseorang yang berada di levelnya, dia mengubahnya menjadi musuh dan persahabatan itu berakhir," imbuhnya.

Baca Juga: MotoGP Prancis 2024 - Hubungan Aneh Francesco Bagnaia dan Le Mans, Masa Merana Lagi Saat Jadi yang Tercepat

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Agung Kurniawan
Sumber : Motosan.es

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
16
39
2
Chelsea
17
35
3
Arsenal
17
33
4
Nottm Forest
17
31
5
Bournemouth
17
28
6
Aston Villa
17
28
7
Man City
17
27
8
Newcastle
17
26
9
Fulham
17
25
10
Brighton
17
25
Klub
D
P
1
Persebaya
15
34
2
Persib
13
29
3
Borneo
15
26
4
Persija Jakarta
15
25
5
Bali United
14
24
6
Persita
15
24
7
PSM
14
23
8
Dewa United
15
22
9
Arema
15
22
10
PSBS Biak
15
22
Klub
D
P
1
Atlético Madrid
18
41
2
Real Madrid
18
40
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Atalanta
17
40
2
Napoli
17
38
3
Inter
15
34
4
Lazio
17
34
5
Fiorentina
15
31
6
Juventus
17
31
7
Bologna
16
28
8
Milan
16
26
9
Udinese
16
20
10
Roma
17
19
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X