BOLASPORT.COM - Manchester United menakutkan satu sifat Thomas Tuchel yang membuat klub susah mencari pengganti Erik ten Hag.
Thomas Tuchel mulai diragukan bisa menjadi pengganti Erik ten Hag di Manchester United.
Masa bakti Erik ten Hag bisa berakhir lebih cepat setelah melihat kondisi terbaru klub.
Man United mengalami penurunan performa pada musim kedua sang pelatih.
The Red Devils bahkan terancam gagal melaju ke kompetisi Benua Eropa pada musim depan.
Sir Jim Ratcliffe yang baru masuk sebagai investor baru kurang senang dengan hal ini.
Man United diharapkan bisa langsung menjadi salah satu penantang gelar begitu Sir Jim Ratcliffe datang.
Dengan kinerja Ten Hag saat ini, ambisi tersebut terancam gagal terlaksana.
Baca Juga: Warisan Mbappe di PSG Sebatas Angka, Status Terbaik Masih Jauh
Untuk itu, Sir Jim Ratcliffe tidak punya pilihan selain mencari pengganti Ten Hag.
Kandidat yang tersedia di pasar transfer saat ini sebenarnya kurang beragam.
Man United sempat dikaitkan dengan pelatih Bayern Muenchen, Thomas Tuchel.
Thomas Tuchel akan meninggalkan Allianz Arena pada akhir musim ini.
Selain itu, ia juga diyakini mau menerima tawaran untuk kembali ke Liga Inggris.
Prestasi Tuchel yang pernah mengantar Chelsea menjuarai Liga Champions tentu bisa meyakinkan Man United.
Akan tetapi, Sir Jim Ratcliffe ternyata masih menemukan satu masalah tambahan.
Baca Juga: Tembus Unbeaten ke-49, Bayer Leverkusen Tatap Invincible Treble!
Dilansir BolaSport.com dari Metro, Man United kurang menyukai sikap Tuchel yang kasar.
Selama 18 bulan melatih Bayern Muenchen, Tuchel juga bermasalah dengan petinggi klub.
Keputusannya pergi pada akhir musim ini juga berkaitan erat dengan masalah manajemen.
Man United tentu sulit menerima sikap ini karena mereka membutuhkan pelatih yang mau menuruti manajemen klub.
Periode transisi pada musim depan berusaha dimanfaatkan Sir Jim Ratcliffe untuk mengembangkan timnya.
Perbedaan pendapat dengan pelatih tentu bisa menjadi penghalang besar.
Man United bisa saja melanjutkan negosiasi dengan Tuchel, tetapi mereka harus siap menerima segala risiko.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Metro.co.uk |
Komentar